Mohon tunggu...
Ruang Berbagi
Ruang Berbagi Mohon Tunggu... Dosen - 🌱

Menulis untuk berbagi pada yang memerlukan. Bersyukur atas dua juta tayangan di Kompasiana karena sahabat semua :)

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Paus Fransiskus, Kardinal Pertama Dayak Brunei, dan Dialog Agama di Asia Tenggara

26 Oktober 2020   06:31 Diperbarui: 26 Oktober 2020   07:21 1101
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Paus dan tokoh Islam dalam Deklarasi Abu Dhabi - Foto: UEA government

Asia Tenggara adalah rumah keberagaman etnis, agama, dan budaya. Secara signifikan, lebih dari 50% umat Katolik Asia ditemukan di satu negara saja, yaitu Filipina. Umat Katolik di sebagian besar negara Asia (Tenggara) adalah minoritas kecil, bahkan seringkali kurang dari 1%. 

Meskipun kecil, umat Katolik di Asia Tenggara dipandang oleh Paus sebagai kelompok yang penting dalam menciptakan persaudaraan sejati dengan pemeluk agama dan kepercayaan lain di kawasan yang terus berkembang, namun juga dibayang-bayangi persekusi antaragama maupun intraagama.

Kedua, mengirimkan pesan bahwa pekerja migran perlu kita perhatikan

Kita tahu, statistik menunjukkan bahwa sebagian besar umat Katolik di Brunei adalah para pekerja migran.  Sekitar 70 persen pekerja migran adalah warga Filipina, 20 persen dari Indonesia, dan 10 persen dari komunitas adat Brunei sendiri. 

Dengan menunjuk seorang Uskup Brunei yang selama ini menjadi pemerhati migran, Paus Fransiskus menegaskan pentingnya upaya memperhatikan pekerja migran di Asia Tenggara.

Uskup Sim adalah juga Presiden Komisi Regional untuk Komunikasi Sosial (RCSC) Malaysia-Singapura-Brunei. Di kawasan ini, isu pekerja migran sungguh menjadi permasalahan kompleks karena terjadi banyak perdagangan manusia.

Di Indonesia pun, isu pekerja migran (terutama dari timur Indonesia) adalah permasalahan pelik. Simak Kiprah Suster Laurentina, Sang "Suster Kargo" bagi Pekerja Migran.                        

Akhirulkalam

Wasana kata, semoga penunjukan calon kardinal baru dari Brunei ini menjadi momentum untuk semakin mempererat persaudaraan antara jemaat Gereja Katolik dan pemeluk agama dan kepercayaan lain di Asia Tenggara dalam memperhatikan kaum rentan.

Vatikan kiranya sungguh memandang penting peran warga Asia Tenggara dalam percaturan dunia. Karena itu, Paus Fransiskus menunjuk tambahan kardinal baru untuk kawasan Asia Tenggara. Uniknya, dari sebuah negara yang secara statistik "sangat mini" jumlah umat Katoliknya: Brunei.

Sekadar informasi, tahun ini sejatinya Paus Fransiskus dijadwalkan berkunjung ke Indonesia. Sayangnya, pandemi terjadi. Akan sangat menarik menanti apakah Paus pemerhati orang miskin ini suatu hari akan sungguh mengunjungi tanah air kita, rumah keberagaman yang mengagumkan ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun