Mohon tunggu...
Ruang Berbagi
Ruang Berbagi Mohon Tunggu... Dosen - 🌱

Menulis untuk berbagi pada yang memerlukan. Bersyukur atas dua juta tayangan di Kompasiana karena sahabat semua :)

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Ini Tiga Alasan Pemandu Bakat Timnas Perlu Jaring Santri sebagai Atlet

22 Oktober 2020   14:39 Diperbarui: 22 Oktober 2020   14:48 205
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Soal hidup sehat itu pasti ditekankan. Merokok dilarang. Meski kadang juga ada yang merokok di kamar mandi atau kebun belakang..hehe.

Lingkungan pesantren dan asrama yang cenderung imun dari narkoba dan pergaulan bebas juga turut mendukung kesehatan jiwa dan raga. Ini tempat ideal untuk menjaring calon atlet potensial. 

Ketiga, santri dan pelajar berasrama cenderung punya daya juang tinggi

Bukan bermaksud merendahkan mereka yang tidak pernah sekolah berasrama. Akan tetapi, pengamatan saya mengatakan bahwa memang ada kelebihan sekolah berasrama ketimbang yang tidak. 

Santri dan pelajar berasrama cenderung punya daya juang tinggi. Tahun awal jadi ujian bagi para "anak mami". Jauh dari keluarga, hidup mandiri, dan bisa bergaul dengan siswa dari aneka latar belakang adalah tiga tantangan yang menguji mental anak asrama.

Yang tadinya tak pernah memegang tanah "dipaksa" berkotor tangan di kebun. Yang tadinya tak pernah mencuci baju akhirnya mahir mengurus baju sendiri. 

Belum lagi dalam menghadapi pembina asrama. Perlu mental. Dimarahi tapi tidak lantas loyo atau sakit hati. Bukankah ini situasi dalam pelatihan atlet? Dimarahi pelatih dan rekan setim. Menghadapi tekanan sebagai seorang yang tiap gerakannya diamati pembina.

Bukti Atlet Berprestasi dari Kalangan Santri

Siapa belum kenal Muhammad Rafli Mursalim, pencetak gol terbanyak Liga Santri Nusantra (LSN) 2016 yang dipanggil timnas sepak bola untuk ikut turnamen di Myanmar? Santri Pesantren Al Asy'ariyah, Tangerang itu pernah 15 kali memperkuat Timnas Sepak bola U-19 dan mencetak 11 gol. Suatu statistik yang mengagumkan untuk seorang pemain depan muda.

Ajang Liga Santri Nasional yang bergulir sejak 2015 itu telah terbukti menjadi ajang pembibitan atlet-atlet muda dari pesantren. Muhammad Rafli bukan hanya satu-satunya bakat muda jebolan pesantren. Ada juga Richard Rahmad (pemain terbaik LSN 2015) dan Tri Widodo (pemain terbaik LSN 2016).

Semoga Hari Santri Nasional ini menjadi momentum pula bagi pembinaan olah raga tanah air. Mau cari bibit atlet berkualitas? Adakan semakin banyak pemantauan bakat ke pesantren dan sekolah berasrama lainnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun