Mohon tunggu...
Ruang Berbagi
Ruang Berbagi Mohon Tunggu... Dosen - 🌱

Menulis untuk berbagi pada yang memerlukan. Bersyukur atas dua juta tayangan di Kompasiana karena sahabat semua :)

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Artikel Utama

(Mungkin) Ada Derita Buruh Anak dalam Ponsel dan Komputer Kita

17 Oktober 2020   11:17 Diperbarui: 21 Oktober 2020   10:46 1003
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kita memasuki bagian yang mungkin membuat kita terkejut dan merasa tak nyaman. Amnesty Internasional pada 2017 sejatinya telah melaporkan fakta-fakta berikut. Saya terjemahkan secara garis besar:

Perusahaan elektronik dan kendaraan listrik masih belum berbuat cukup untuk menghentikan pelanggaran HAM memasuki rantai pasokan kobalt mereka, hampir dua tahun setelah penyelidikan Amnesty International mengungkap bagaimana baterai yang digunakan dalam produk mereka dapat dikaitkan dengan pekerja anak di Republik Demokratik Kongo.

Amnesty International melacak kobalt dari tambang ini ke perusahaan pemrosesan bernama H***** C*****, yang produknya kemudian berakhir di baterai perangkat elektronik dan kendaraan listrik global.

Sebuah laporan baru, Time to Recharge, memeringkat raksasa industri berdasarkan berapa banyak mereka telah meningkatkan praktik transparansi sumber kobalt mereka sejak Januari 2016.

Ditemukan bahwa segelintir perusahaan telah menghasilkan kemajuan, yang lain masih gagal untuk mengambil langkah dasar seperti menyelidiki tautan pasokan kobalt di RD Kongo.

“Hampir dua tahun kemudian, beberapa perusahaan terkaya di dunia masih membuat alasan untuk tidak menyelidiki rantai pasokan kobalt mereka. Bahkan mereka yang menyelidiki gagal mengungkapkan risiko dan pelanggaran HAM yang mereka temukan. 

Jika perusahaan tidak tahu dari mana asal kobalt, begitu pula konsumen mereka.

Demikian penegasan Seema Joshi, Kepala Bisnis dan Hak Asasi Manusia di Amnesty International. 

Menurut data 2017, tak satu pun perusahaan masuk kategori "telah melakukan semua upaya yang memungkinkan" untuk memastikan pasokan kobalt mereka "bersih dari noda perbudakan anak penambang kobalt".

Data tersebut dapat kita dapatkan dengan mengetik "Amnesty International cobalt 2017" di mesin pencari internet. Silakan melihat sendiri artikel aslinya. Apakah merek mobil (elektrik/hybrid), ponsel, dan komputer Anda masuk di dalamnya?

Pada bulan Desember 2019, International Rights Advocates, mengajukan gugatan  terhadap perusahaan A****, T****, D***, M******* dan G***** A******* karena "secara sadar mendapat manfaat serta bersekongkol dengan kejam dalam penggunaan pekerja anak-anak" di pertambangan kobalt . Perusahaan-perusahaan tersebut menyangkal. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun