Mohon tunggu...
Ruang Berbagi
Ruang Berbagi Mohon Tunggu... Dosen - 🌱

Menulis untuk berbagi pada yang memerlukan. Bersyukur atas dua juta tayangan di Kompasiana karena sahabat semua :)

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Apa Kata Peneliti "Partikel Tuhan" tentang Ilmu dan Agama?

1 Oktober 2020   11:29 Diperbarui: 1 Oktober 2020   12:47 2339
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Satu bagian dari LHC - Foto: CERN

Lembaga resmi Vatikan ini bertugas untuk menangani enam bidang pokok: ilmu dasar; ilmu pengetahuan dan teknologi dalam menghadapi masalah global; ilmu untuk masalah negara berkembang; kebijakan ilmiah; bioetika, dan epistemologi.

Tentang Ilmu dan Tuhan

Koran New York Times pada 2018 menggambarkan Fabiola Gianotti sebagai "salah satu fisikawan terpenting di dunia." Menariknya, Fabiola adalah seorang fisikawan yang taat beragama.

Saat ditanya tentang sains dan keberadaan Tuhan, Fabiola berkata: “Tidak ada jawaban yang unik. Ada orang yang berkata, 'Oh, apa yang saya amati membawa saya ke sesuatu yang melampaui apa yang saya lihat,' dan ada orang yang berkata, 'Apa yang saya amati adalah apa yang saya yakini, dan saya berhenti di sini.' 

Wanita kelahiran Roma pada 1960 ini mengatakan dalam sebuah wawancara bahwa "Fisika tidak dapat mendemonstrasikan apakah Tuhan itu ada atau tidak". 

Wanita Pendobrak Dominasi Ilmuwan Pria

Fabiola Gianotti harus melewati rintangan untuk sukses di bidang yang didominasi pria. Dalam komunitas ilmiah Eropa, rasio wanita dan pria peneliti adalah satu banding dua. 

Hanya 20% dari tim yang bekerja pada proyek ATLAS adalah perempuan. Menariknya, Fabiola Gianotti menjadi wanita pertama yang menjadi Direktur Jenderal CERN. 

Dialah yang memimpin dua eksperimen CERN terbesar pada tahun 2012, yang akhirnya menemukan "partikel Tuhan". 

Foto: CERN
Foto: CERN
Fabiola bersyukur bahwa dia tidak pernah menghadapi diskriminasi karena jenis kelaminnya. Ia mengatakan, “Saya tidak bisa mengatakan pada diri saya sendiri bahwa saya pernah merasa didiskriminasi .. . Mungkin saya pernah, tetapi saya tidak menyadarinya. " 

Kiprah Fabiola Gianotti menandaskan dua hal penting:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun