Ini perlu untuk mencegah terjadinya transference dan countertransference dalam praktik konseling. Transference adalah situasi di mana klien membelokkan harapan akan pribadi tertentu pada konselor. Misalnya, seorang istri mengagumi konselor yang lebih ramah dibandingkan suaminya.
Countertransference adalah situasi di mana konselor larut dalam konseling sehingga justru terlibat secara afektif pada pribadi dan masalah klien.
4. Menyadari dan Menghitung Risiko PerselingkuhanÂ
Perselingkuhan terasa indah, namun bisa bikin segalanya musnah.
Banyak orang terlena dalam mabuk asmara di luar ikatan perkawinan yang sah. Hal ini sejatinya bisa dihindari jika kita menyadari dan menghitung risiko perselingkuhan bagi diri, keluarga, dan orang-orang dekat kita.
Coba tanyakan pada diri Anda:
1) Apa yang akan terjadi dengan karierku jika perselingkuhan ini terbongkar?
2) Apa yang akan terjadi dengan perkawinanku, pasanganku, dan anak-anakku bila "si tupai yang pandai melompat ini jatuh juga"?
3) Apa yang akan terjadi dengan orang tua, saudara kandung, dan kerabat serta sahabatku ketika mereka tahu borokku ini?
4) Bisakah aku menyatukan lagi "kepingan-kepingan gelas kehidupan yang hancur lebur" akibat perselingkuhanku?
5. Terbuka dengan Pasangan dan Kerabat Dekat