Ada beberapa lelucon tentang perselingkuhan (yang sebenarnya tidak lucu). Salah satunya begini:
"Ma, aku pamit ya. Seminggu tugas kantor ke Balikpapan-Samarinda."
"Iya, Pa. Kalau tugas kantor, aku dukung. Hati-hati di jalan, Pa."
"Jadi Mama setuju ya aku ke Balikpapan-Samarinda?"
"Iya, Pa. Jangan lupa beli oleh-oleh, ya."
Akhir cerita:Â Si suami pergi ke Balikpapan bersama Rinda, selingkuhannya.
*
Perselingkuhan bisa terjadi di mana saja dan kapan saja. Kadang tak bisa diduga, bahkan oleh para pelakonnya. Berawal dari sebuah ajakan makan berduaan. Atau, dari sebuah pujian sederhana.
Agak sulit mencari data sahih tentang jumlah dan musabab perselingkuhan di Indonesia. Akan tetapi, data Badan Pusat Statistik 2019 mengenai angka perceraian di Indonesia pada 2015-2018 dapat sedikit memberi gambaran.
Kita dapat menduga, perselingkuhan menjadi salah satu faktor pemicu terjadinya perselisihan dan pertengkaran terus menerus, yang pada akhirnya memicu perceraian.