Engkau menyebutnya mukjizat. Namun Ia bukan malaikat.Â
Dalam dirinya ada lukaluka. Masih menganga. Â
Telah kenyang Ia dirundung. Ditolak. Dicibir.Â
Ia paham deritamu kala engkau dihina.Â
Dia seorang penyembuh yang istimewa.Â
Ia penyembuh yang terluka.
Ia pun berkata:Â
wahai, kau tak harus tanpa luka
tuk jadi penyembuh luka.
*** 11/9/2020
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!