Apalagi, warga Indonesia terbilang sebagian belum memiliki kecerdasan bermedia (sosial). Sebagian warga Indonesia lebih percaya kata idola ketimbang kata dokter. Sebagian warga lebih suka membela youtuber dan influencer favorit ketimbang rendah hati menaati protokol kesehatan.
Wasana Kata
Pelaporan oleh IDI Bali patut kita apresiasi. Lepas dari hasil akhir proses hukum nanti, setidaknya pelaporan oleh Ikatan Dokter Indonesia cabang Provinsi Bali ini bisa jadi pengingat bagi kita semua untuk tidak menjadi penyebar infodemik dan delegitimasi ahli medis sejati.
Setop meremehkan Covid-19. Mari praktikkan nasihat para ahli dan lembaga-lembaga kesehatan serta pemerintahan tepercaya. Salah satu jalan keluar dari pandemi ini adalah kerendahan hati untuk menaati otoritas kesehatan resmi. Semoga!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H