Mohon tunggu...
Ruang Berbagi
Ruang Berbagi Mohon Tunggu... Dosen - 🌱

Menulis untuk berbagi pada yang memerlukan. Bersyukur atas dua juta tayangan di Kompasiana karena sahabat semua :)

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Kasus Hadi Pranoto vs Muannas Alaidid, Ini Cara Cek Status Profesor Seseorang

5 Agustus 2020   05:27 Diperbarui: 5 Agustus 2020   16:41 1339
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

3) karya ilmiah yang dipublikasikan pada jurnal internasional bereputasi; dan

4) memiliki pengalaman kerja sebagai dosen paling singkat 10 (sepuluh) tahun.

Tambahan informasi dari Bapak Felix, profesor sejatinya bukan gelar akademik, melainkan gelar kepangkatan tertinggi. Ada empat jenis profesor: Profesor Guru (Guru Besar), Profesor Riset (peneliti), Profesor Emeritus (pensiunan), dan Profesor Honoris Causa (sebagai penghargaan dari universitas dan lembaga riset).

Tambahan informasi dari Ibu Suprihati, profesor riset bekerja di lingkup ristek (LIPI dan badan litbang). Penulis mengucapkan banyak terima kasih atas tambahan informasi ini.

Publikasi Karya Ilmiah

Di Indonesia, kini cukup mudah memeriksa publikasi karya ilmiah seseorang. Sepengetahuan saya, ada dua situs yang menyediakan publikasi ilmiah jurnal terakreditasi di Indonesia.

Pertama, http://garuda.ristekbrin.go.id atau Garuda yang kepanjangannya adalah "Garba Rujukan Digital".

Laman Garuda Ristekbrin ini menyediakan fitur yang mudah dipahami awam. Berikut tampilannya:

tangyar Garuda Ristekbrin-dokpri
tangyar Garuda Ristekbrin-dokpri
Kita dapat mencari artikel terpublikasi berdasarkan kata kunci, abstrak, pengarang, dan DOI (Digital Object Identifier).

Seorang akademisi tepercaya pasti memiliki artikel yang dipublikasi di jurnal terakreditasi. Lazimnya, seorang akademisi tepercaya bekerja pada lembaga pendidikan tertentu. Sangat jarang, atau bahkan mustahil seorang profesor berstatus freelance. Profesor lazimnya menginduk pada universitas atau lembaga riset tertentu.

Saya sajikan contoh akademisi dari sebagian penulis di Kompasiana. Mohon maaf jika banyak akademisi sekaligus penulis Kompasiana tidak sempat saya cantumkan sebagai contoh. Bukan karena apa-apa, ini karena keterbatasan ruang saja.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun