3) karya ilmiah yang dipublikasikan pada jurnal internasional bereputasi; dan
4) memiliki pengalaman kerja sebagai dosen paling singkat 10 (sepuluh) tahun.
Tambahan informasi dari Bapak Felix, profesor sejatinya bukan gelar akademik, melainkan gelar kepangkatan tertinggi. Ada empat jenis profesor: Profesor Guru (Guru Besar), Profesor Riset (peneliti), Profesor Emeritus (pensiunan), dan Profesor Honoris Causa (sebagai penghargaan dari universitas dan lembaga riset).
Tambahan informasi dari Ibu Suprihati, profesor riset bekerja di lingkup ristek (LIPI dan badan litbang). Penulis mengucapkan banyak terima kasih atas tambahan informasi ini.
Publikasi Karya Ilmiah
Di Indonesia, kini cukup mudah memeriksa publikasi karya ilmiah seseorang. Sepengetahuan saya, ada dua situs yang menyediakan publikasi ilmiah jurnal terakreditasi di Indonesia.
Pertama, http://garuda.ristekbrin.go.id atau Garuda yang kepanjangannya adalah "Garba Rujukan Digital".
Laman Garuda Ristekbrin ini menyediakan fitur yang mudah dipahami awam. Berikut tampilannya:
Seorang akademisi tepercaya pasti memiliki artikel yang dipublikasi di jurnal terakreditasi. Lazimnya, seorang akademisi tepercaya bekerja pada lembaga pendidikan tertentu. Sangat jarang, atau bahkan mustahil seorang profesor berstatus freelance. Profesor lazimnya menginduk pada universitas atau lembaga riset tertentu.
Saya sajikan contoh akademisi dari sebagian penulis di Kompasiana. Mohon maaf jika banyak akademisi sekaligus penulis Kompasiana tidak sempat saya cantumkan sebagai contoh. Bukan karena apa-apa, ini karena keterbatasan ruang saja.