Mohon tunggu...
Ruang Berbagi
Ruang Berbagi Mohon Tunggu... Dosen - 🌱

Menulis untuk berbagi pada yang memerlukan. Bersyukur atas dua juta tayangan di Kompasiana karena sahabat semua :)

Selanjutnya

Tutup

Worklife Artikel Utama

Polisi Jujur Masih Banyak, Ini Kisah dan Kesaksian akan Tiga Paman Anggota Polri Budiman

19 Juni 2020   05:50 Diperbarui: 21 Juni 2020   10:55 650
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Masyarakat yang terkena serangan jantung di Halte TransJakarta, Jumat (14/2/2020) digendong oleh petugas kepolisian menuju RS Harapan Kita, Jakarta.(TMC Polda Metro Jaya) via Kompas.com

Wah, pengertian sekali Pak Polmud ini, gumam saya dalam hati. Bagi saya, tindakannya bijaksana karena dia memahami pelanggaran saya dari konteks. Pak Polisi muda itu kiranya juga melakukan diskresi terhadap "perantau baru" yang kurang paham jalanan ibu kota.

Jutaan Pohon Baik Tidak Dipuji

Ada sebuah pepatah yang berbunyi: "Jutaan pepohonan yang tumbuh dengan baik di hutan yang sepi tidak dipuji orang. Akan tetapi, satu pohon tumbang di keramaian langsung dihujat orang."

Sama halnya dengan para anggota kepolisian negeri kita tercinta, Indonesia. Banyak sekali polisi yang baik, jujur, dan bijaksana dalam menjalankan tugas sehari-hari mereka, namun tidak ada atau sangat jarang orang memuji. Akan tetapi, ketika oknum polisi melakukan kejahatan atau pelanggaran, segera saja banyak warga(net) mencaci-maki seluruh korps Polri. 

Padahal, para polisi mempertaruhkan nyawa demi menjaga kita. Beberapa lembur tanpa dapat uang tambahan, demi menyelesaikan tugas. 

Contohnya, paman saya yang ketika menjabat Kapolsek di pelosok DIY selalu memantau laporan 24 jam via HT. Malam hari sampai dini hari pun, jika sedang ada peristiwa penting, HT itu selalu aktif menemaninya "tidur-tidur ayam".

Sebagai pimpinan, ia sangat peduli pada keselamatan dan kesejahteraan bawahannya. Dengan gaji yang tidak tinggi-tinggi amat, ia berusaha memberikan juga semacam paket Lebaran bagi para anggotanya, yang lebih pas-pasan lagi hidupnya.

Para anggota Polri dengan sigap menangani kecelakaan di mana kondisi korban sangat mengenaskan. Seorang paman saya (yang lain) di sebuah Polsek di perbatasan Jogja-Magelang tidak ngeri lagi melihat korban kecelakaan yang -maaf- anggota tubuhnya hancur.

Paman yang satu ini juga pernah berkata soal mengawal mobil suplai uang ATM. Dia berkisah, "Risikonya tinggi. Sebenarnya saya juga tidak suka, tapi karena tugas, ya saya jalani." 

Banyak anggota Polri menolak permainan kotor oknum di dalam jajaran Polri. Salah satunya almarhum paman saya yang meskipun jabatan terbilang tinggi, hidupnya sederhana. Ia seorang ayah, suami, dan polisi yang baik. Ah, mengapa tetiba rasanya air mata mau menetes ketika mengingat kebaikan almarhum paman saya. 

Apakah pembaca ingin berkisah juga tentang kebaikan polisi yang pernah Anda alami? Atau, ada pula pembaca yang adalah anggota Polri yang ingin berbagi cerita? Silakan tulis komentar atau tulisan artikel di Kompasiana ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun