Mohon tunggu...
Ruang Berbagi
Ruang Berbagi Mohon Tunggu... Dosen - 🌱

Menulis untuk berbagi pada yang memerlukan. Bersyukur atas dua juta tayangan di Kompasiana karena sahabat semua :)

Selanjutnya

Tutup

Bahasa Artikel Utama

Nasi Kucing, Nasi Anjing, dan Para Ibu-Bapak (Bisa) Buat Resah dan Terbahak

27 April 2020   09:39 Diperbarui: 27 April 2020   15:44 2861
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi anjing dan kucing berteman - Pixabay/turbot

Belum lama ini istilah 'nasi anjing' menjadi buah bibir. Pasalnya, pemberian 'nasi anjing' bagi warga di kawasan Warakas, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Minggu 26/4 dini hari sempat memicu kemarahan.

Warga tak terima diberi bantuan makanan siap santap dalam bungkusan berlogo kepala anjing disertai tulisan 'Nasi Anjing'. Tentang 'nasi anjing' akan kita ulas setelah kita membahas 'nasi kucing'.

'Nasi kucing' dan 'nasi anjing' memang dua istilah yang (bisa) buat terbahak dan resah. Adapun 'para ibu-bapak' bisa bikin tertawa. Kok bisa? Bagaimana kisahnya?

'Nasi Kucing'

Rekan penulis menceritakan pengalaman nyata yang dialaminya bertahun silam di Yogyakarta. Ia tinggal bersama banyak mahasiswa yang berasal dari berbagai daerah di Indonesia.

Suatu hari, ia mengajak ngobrol seorang mahasiswa dari Indonesia timur yang belum lama tiba di Jogja. 

"Yuk kita ke warung angkringan di ujung gang sana. Nanti kita beli nasi kucing."

Si mahasiswa dari Indonesia timur berkomentar begini: "Hah, masak sih beli nasi kucing. Kita kan manusia, bukan kucing!"

Sontak teman penulis tertawa geli. "Namanya memang nasi kucing, tapi itu untuk manusia, kawan."

Bagi orang Jogja, nasi kucing adalah terjemahan dari istilah bahasa Jawa "sego kucing". 

Nasi kucing biasanya berisi nasi sekepalan tangan kurcaci, teri atau irisan telur goreng, dan sayur. Jelas bahwa nasi kucing porsi mini ala kudapan untuk kucing ini tak mengandung daging kucing. Nasi kucing ini andalan anak kos, apalagi yang kiriman uang dari orang tuanya tersendat-sendat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun