Ravio mengetik pesan di atas dengan seluruh kata diketik utuh, tanpa ada satu pun penyingkatan kata. Perhatikan bahwa Ravio tetap mengetik kata yang, bukan yg. Ravio juga disiplin mengetik tanda koma dan titik.
Padahal, ketika mengetik pesan di atas, ia sedang berada dalam situasi tidak mudah karena adanya dugaan peretasan WA.Â
Sekadar pertanyaan ringan: Seandainya rekan-rekan pembaca artikel ini mengalami situasi tertekan, apakah mampu menulis dengan rapi seperti Ravio? Ayo jawab ^_^.
Ravio, suka tak suka dengan sikap vokalnya, adalah seorang intelektual. Ia penulis laporan tentang capaian Open Government di Indonesia tahun 2016-2017. Laporan Independent Reporting Mechanism ini mengevaluasi pelaksanaan keterbukaan pemerintah di Indonesia.
Tingkatan pemahaman dan keterampilan berbahasa Indonesia dan berbahasa Inggris yang Ravio kuasai kiranya di atas rata-rata.Â
Sila mencari sendiri artikel-artikel karya Ravio Patra di media massa untuk mengamati aneka tulisannya. Sekadar informasi, Ravio tanpa tedeng aling-aling mengkritik sejumlah pejabat dan jajaran pemerintahan pusat terkait aneka kebijakan.
Selengkapnya, sila simak berita Kompas 1 dan 2.
Apakah pesan onar dari nomor WA Ravio Patra ditulis dirinya?
Sebagai pengamat kebahasaan kelas receh, saya hanya dapat menyimpulkan bahwa pesan onar yang dikirim oleh nomor WA Ravio tidak mencerminkan pola kebiasaan Ravio ketika menulis unggahan (dan tulisan).
Mungkin saja orang akan berkata,"Bisa saja dia menulis itu dalam keadaan marah sungguhan!"
Di dunia ini, tidak ada yang tidak mungkin dalam perkara ini. Kemungkinan bahwa Ravio menulis di luar pola kebiasaannya tentu ada.