Komentar Paus Fransiskus ini mengikuti pandangan sejumlah paus sebelumnya, yang tidak mengarahkan fokus soal aspek ilmiah atau historis Kain Kafan Turin, namun pada aspek maknanya.
Pada 1958, Paus Pius XII menyetujui kain kafan Turin dikaitkan dengan doa devosi (penghormatan) pada Wajah Kudus Yesus.Â
Paus Yohanes Paulus II menyebut Kain Kafan Turin sebagai "cermin Injil".Â
Sementara itu, sejumlah denominasi Kristen lainnya, seperti Anglikan dan Methodis, juga menunjukkan penghormatan pada Kain Kafan Turin ini.
Misteri Kaitan Lukisan Kerahiman Ilahi dan Kain Kafan Turin
Ada dua kesamaan mengagumkan antara Lukisan Kerahiman Ilahi dan Kain Kafan Turin.Â
Pertama, kedua-duanya telah selamat dari aneka bahaya yang berpotensi menghancurkan eksistensi. Sekadar catatan, banyak objek suci di Polandia hilang atau hancur saat Perang Dunia II.Â
Kain Kafan Turin sempat rusak dalam kebakaran pada 1532 di kapel di Chambery, Prancis. Ada beberapa lubang bakar dan area hangus di kedua sisi linen. Empat belas tambalan segitiga besar dan delapan tambalan kecil dijahit di atas kain oleh biarawati Poor Clare (Klaris Miskin) untuk memperbaiki kerusakan.
Dua tahun lalu, Aletheia, sebuah situs Katolik tepercaya menurunkan laporan dan analisis mengenai keterkaitan lukisan Kerahiman Ilahi dan Kain Kafan Turin. Hasilnya mengejutkan. Ada kesamaan lain antara dua objek bersejarah itu.
Jika Lukisan Kerahiman Ilahi dibandingkan dengan Kain Kafan Turin, figur yang ada dalam kedua objek itu memiliki tinggi, dimensi wajah dan tubuh yang sama.Â