Coba ubah judul "lokal" tadi jadi, misalnya, "Yuk Bertanam Jahe Merah, Penambah Daya Tahan Tubuh di Kala Korona" atau "Desa Ini Buktikan Mudahnya Tanam Sendiri Jahe Merah di Rumah."
Gimana? Lebih atraktif, kan bagi pembaca umum? Kuncinya adalah keterampilan mengusung topik "lokal" jadi "nasional", atau membuat tulisan lebih relevan bagi pembaca umum di luar ceruk.
2. Buat Judul yang Libatkan Pembaca
Rahasianya ada dalam penggunaan struktur judul (dan narasi) yang lebih partisipatif bagi pembaca.
- Judul memuat ajakan bertindak: mari, yuk, ayo, segera, cepat-cepat.
- Judul memuat pertanyaan yang bikin penasaran: sudah coba? sudah tahu? sudah pernah?
- Judul memuat kata "kita", "kami", dan "Anda" atau "kamu". Coba baca judul artikel ini ^_^.
Misalnya, judul semula "Rusia Bangun 100 PLTA Tahun Depan" kita ubah jadi "Sudah Tahu Rusia Akan Bangun Berapa PLTA Tahun Depan?"
Saya menerapkan tips pelibatan pembaca ini dalam artikel saya tentang vaksin korona dari tembakau yang diproduksi perusahaan farmasi Amerika Serikat. Sejatinya, topik ini jauh dari keseharian pembaca Indonesia.Â
Akan tetapi, ternyata induk perusahaan farmasi ini punya anak usaha di Indonesia. Akhirnya, judul dan narasi saya ubah jadi 'Perusahaan "Rasa Indonesia" Produksi Vaksin Corona dari Tembakau dan Kontroversi Industri Rokok'. Jumlah klik pembaca menurut statistik Kompasiana mencapai 600-an. Tidak buruk, bukan? Padahal, saya "cuma" menambahkan frasa "rasa Indonesia". Sila baca di utas ini.
3. Bahas Dampak Tulisan bagi Pembaca Umum