Di sisi lain, industri ini membuka lapangan pekerjaan dan mengadakan aneka aksi sosial.
Di negeri kita, sebuah perusahaan rokok bahkan "berduel" dengan Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) soal sponsor pembinaan bulu tangkis usia dini.Â
Masyarakat sampai terpecah jadi dua gegara isu ini, antara pendukung dan penolak audisi badminton yang disponsori perusahaan rokok.Â
Tapi, tak bisa dimungkiri, perusahaan mana pun yang menyebabkan dampak buruk untuk masyarakat pasti berusaha "menyelamatkan muka" dengan program CSR (Corporate Social Responsibility) yang bermanfaat bagi warga.
Apakah produksi vaksin korona berbahan dasar antigen dalam tembakau oleh anak perusahaan sebuah industri rokok besar dunia adalah juga upaya "mencari simpati" dan "menebus dosa"?
Tanyakan saja pada tembakau yang sedang bergoyang...
Catatan akhir: penulis sangat menganjurkan "tidak pada rokok". Artikel yang mencoba memotret ambiguitas industri rokok ini tidak disponsori pihak mana pun. Salam sehat!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H