Mohon tunggu...
Ruang Berbagi
Ruang Berbagi Mohon Tunggu... Dosen - 🌱

Menulis untuk berbagi pada yang memerlukan. Bersyukur atas dua juta tayangan di Kompasiana karena sahabat semua :)

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Bupati Karawang Positif Corona dan Risiko Under-50 Terjangkit Covid-19

26 Maret 2020   06:38 Diperbarui: 26 Maret 2020   06:55 174
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Cellica Nurrachdina sempat batuk hingga tak sanggup melanjutkan pidatonya Jumat lalu 20/3/2020) pada pelantikan 45 kades di Plaza Kantor Pemkab Karawang. Pidatonya segera dilanjutkan oleh wakilnya. Belakangan sang bupati Karawang dinyatakan positif terjangkit virus corona.

Cellica kelahiran Bandung, 39 tahun silam. Saat menjadi wakil bupati Karawang pada 2010, ia adalah wakil bupati termuda se-Indonesia.

Cellica bukan satu-satunya pejabat berusia di bawah 50 tahun atau under-50 yang terjangkit virus corona Covid-19. Belum lama ini, wali kota Bogor, Bima Arya juga dinyatakan positif corona. Bima Arya berusia 47 tahun.

Di antara pasien corona di Indonesia yang kemudian meninggal dunia, ada juga seorang berusia 37 tahun. Demikian penjelasan Kemenkes.

Under 50 di Amerika Serikat

Berdasarkan riset terhadap 2.500 kasus awal corona di Amerika Serikat, 20% pasien corona berumur 20-44 tahun.  Center for Disease and Cure Negeri Paman Sam mencatat, jumlah penderita corona yang berusia 20-30-an tahun kurang lebih sama dengan jumlah pasien berumur 50-60an tahun.

Under 50 di Italia dan Prancis

Lazimnya memang kaum lanjut usia penderita corona yang memerlukan perawatan intensif di ICU. Akan tetapi, ternyata 12% penderita corona yang masuk ICU di Italia berusia 19-50 tahun. Persentase yang mirip ditemukan juga di Prancis.

Under-50 di Korea Selatan

Korea Selatan melaporkan 2.718 kasus di antara pasien di bawah usia 30 pada 11 Maret. Jumlah pasien per 11 Maret adalah 7.755. Artinya 35 persen pasien corona di Korsel berusia di bawah 30 tahun.

 Tidak ada kematian dari COVID-19 di antara pasien yang lebih muda dari usia 30 tahun. Hanya satu pasien berusia antara 30 dan 39 yang meninggal, dan hanya satu pasien berusia 40-an yang meninggal.

Penting dicatat, Korea Selatan adalah negara yang mengadakan tes pemeriksaan corona secara massal. Artinya, data dari Korsel bisa mencerminkan angka yang kurang lebih menggambarkan berapa pasien corona usia di bawah 30 tahun di sebuah negara yang terjangkit wabah itu.

Seandainya negara-negara lain melakukan tes massal seperti Korea Selatan, mungkin data penderita corona usia muda akan menunjukkan tren yang sama dengan negeri Gingseng itu.

Indonesia baru akan melakukan tes massal ala Korsel ini setelah mendapatkan tes kit dalam jumlah yang kurang lebih mencukupi.

Under-50 dan Risiko Terjangkit dan Menjadi Pembawa Corona

Data dari aneka negara menunjukkan bahwa tak ada satu kelompok usia pun yang kebal terhadap corona. Usia dewasa muda atau under-50 juga bisa terjangkit dan akhirnya menjadi carrier atau pembawa corona.

Virus corona tidak punya "kaki" untuk berjalan. "Kaki" virus corona adalah orang-orang yang ia jangkiti. 

Logikanya, orang-orang yang terpapar ancaman corona justru adalah orang-orang dewasa muda yang aktif bepergian dan beraktivitas. Mereka ini rentan tertular dan menulari orang lain.

Karena itu lah, pemerintah Indonesia dan negara-negara lain umumnya menghimbau agar kegiatan publik dikurangi atau dibatasi untuk mencegah meluasnya corona. Himbauan atau perintah ini juga menyasar, terutama kaum remaja dan dewasa muda. 

Amat disayangkan, cukup banyak kaum dewasa muda dan remaja tidak menyadari risiko dirinya bisa terjangkit dan menjadi penular virus corona.

Alih-alih berkegiatan di rumah, banyak kaum dewasa muda dan remaja justru bepergian, bahkan bersenang-senang. 

Di Indonesia, ada cukup banyak kaum dewasa muda dan remaja yang justru jalan-jalan dan kumpul-kumpul seolah tak peduli bahaya corona.

Ketika nanti dirinya sungguh positif corona, bahkan menulari anggota keluarganya yang lain, baru menyesal.

Ini yang perlu kita sadari bersama. Corona bukan bahan prank dan humor. Sedapat mungkin, hindari pertemuan tatap muka dengan orang lain selama wabah corona melanda.

Simak artikel 3 Cara Jitu Bantu Tenaga Medis ini. Salam sehat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun