Penting dicatat, Korea Selatan adalah negara yang mengadakan tes pemeriksaan corona secara massal. Artinya, data dari Korsel bisa mencerminkan angka yang kurang lebih menggambarkan berapa pasien corona usia di bawah 30 tahun di sebuah negara yang terjangkit wabah itu.
Seandainya negara-negara lain melakukan tes massal seperti Korea Selatan, mungkin data penderita corona usia muda akan menunjukkan tren yang sama dengan negeri Gingseng itu.
Indonesia baru akan melakukan tes massal ala Korsel ini setelah mendapatkan tes kit dalam jumlah yang kurang lebih mencukupi.
Under-50 dan Risiko Terjangkit dan Menjadi Pembawa Corona
Data dari aneka negara menunjukkan bahwa tak ada satu kelompok usia pun yang kebal terhadap corona. Usia dewasa muda atau under-50 juga bisa terjangkit dan akhirnya menjadi carrier atau pembawa corona.
Virus corona tidak punya "kaki" untuk berjalan. "Kaki" virus corona adalah orang-orang yang ia jangkiti.Â
Logikanya, orang-orang yang terpapar ancaman corona justru adalah orang-orang dewasa muda yang aktif bepergian dan beraktivitas. Mereka ini rentan tertular dan menulari orang lain.
Karena itu lah, pemerintah Indonesia dan negara-negara lain umumnya menghimbau agar kegiatan publik dikurangi atau dibatasi untuk mencegah meluasnya corona. Himbauan atau perintah ini juga menyasar, terutama kaum remaja dan dewasa muda.Â
Amat disayangkan, cukup banyak kaum dewasa muda dan remaja tidak menyadari risiko dirinya bisa terjangkit dan menjadi penular virus corona.
Alih-alih berkegiatan di rumah, banyak kaum dewasa muda dan remaja justru bepergian, bahkan bersenang-senang.Â
Di Indonesia, ada cukup banyak kaum dewasa muda dan remaja yang justru jalan-jalan dan kumpul-kumpul seolah tak peduli bahaya corona.