Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Korea telah melaporkan bahwa pada hari Sabtu, 63,5 persen dari semua kasus yang dikonfirmasi di negara itu "terkait dengan The Grace River" atau "Shincheonji."
Dilansir dari kompas.com, sebuah sekte di dekat Seoul bernama The Grace River Church menentang aturan dari negara agar meniadakan ibadah bersama. Akibatnya, 135 orang jemaah The Grace River dinyatakan positif terjangkit virus corona, termasuk "pendeta" dan istrinya.Â
Di luar jemaah The Grace River itu, sebanyak 40 korban infeksi terjadi saat peribadatan, dan akhirnya menular ke enam orang lainnya yang tidak ikut peribadatan.
Mengapa kata gereja penulis beri tanda kutip? Karena sebenarnya The Grace River Church bukanlah gereja Katolik atau Kristen. The Grace River Church sebenarnya adalah sekte hari kiamat yang ajarannya sama sekali tidak mencerminkan iman kristiani.Â
Dikutip dari ft.com, sekte itu mengajarkan bahwa roh Yesus telah turun ke dalam diri pendiri The Grace River, Lee Man-hee. Lee mengajarkan bahwa para pengikutnya harus berjuang untuk bisa ikut naik ke surga bersamanya saat hari kiamat datang.
Di pengadilan, Lee Man-hee bersujud minta maaf atas kesalahan yang ia lakukan. Ini fotonya:
3. Pemerintah dan Gereja di Italia, Perancis, dan Jerman Batasi Ibadah Publik
Sejak merebaknya corona di Eropa, banyak negara-negara di Benua Biru membatasi ibadah publik. Ibadah pemakaman tidak boleh dilakukan di gereja, namun langsung di pekuburan dengan dihadiri kerabat dekat saja. Ekaristi atau misa tidak boleh dihadiri jemaat. Artinya para pastor memimpin misa privat, tanpa kehadiran umat.Â
Air suci yang biasa diletakkan di pintu Gereja dan diambil jemaat untuk membuat tanda salib juga ditiadakan karena potensial menyebarkan corona. Gereja di Italia sebagian tetap buka, namun hanya untuk doa pribadi saja.Â
4. Arab Saudi dan Singapura Batasi Waktu Ibadah di Masjid