Klaster itu adalah klaster Kuala Lumpur, di mana sebuah tabligh akbar dari 28 Februari sampai 1 Maret 2020 dihadiri oleh sekitar 16 ribu orang dari Malaysia dan negara lain.
Pemerintah Malaysia mengumumkan lockdown nasional setelah adanya 190 infeksi baru terdeteksi pada hari Minggu, sebagian besar terkait dengan tabligh akbar di sebuah masjid di pinggiran Kuala Lumpur itu.
Sejauh ini, 428 pasien positif corona dari 673 pasien positif korona Malaysia pernah menghadiri acara keagamaan itu. Cluster ini juga telah menyumbang sekitar 90 persen dari Covid-19 di Malaysia sejak pertama kali diidentifikasi. Salah satu dari dua kematian akibat penyakit yang diumumkan pada hari Selasa - yang pertama di Malaysia.
Dari antara ribuan orang, baru 7 ribu saja peserta tabligh akbar yang melaporkan diri kepada otoritas kesehatan. Artinya, ada ribuan orang Malaysia yang belum melaporkan diri, meski pemerintah dan ulama setempat telah menganjurkannya.
Menurut Channel News Asia, acara keagamaan ini dihadiri juga oleh 700 warga Indonesia, 200 warga Filipina, 95 warga Singapura, dan sejumlah warga negara lain.
Sementara itu di Brunei, 38 dari 40 kasus virus corona di negara itu terkait dengan acara keagamaan itu.Â
Kompas.com melaporkan, tiga WNI yang mengikuti acara tablig akbar di Malaysia dinyatakan positif terjangkit virus corona.
Ini adalah fakta yang membuat kita sedih.
2. Klaster sekte The Great River, Korea Selatan
Kasus positif corona yang dialami jemaat sebuah "gereja" di Seongnam menjadi klaster besar corona di Korea Selatan.Â
Wabah corona di Korea Selatan berpusat di Daegu, sebuah kota berpenduduk sekitar 2,5 juta di tenggara negara itu, setelah seorang anggota jemaat The Grace River berusia 61 tahun diyakini telah menginfeksi banyak jemaat lainnya selama ibadah.Â