Penelusuran dari berita media massa (mohon koreksi dan tambahan):
1) Pasien 25 meninggal pada 11/3 di Bali. Ia seorang perempuan WNA (dari Inggris) berusia 53 tahun dengan penyakit penyerta diabetes mellitus, hipertensi atau darah tinggi, hiperteroid, kemudian penyakit paru-paru menahun. Ia baru empat hari di Indonesia dan telah sakit komplikasi saat tiba di Indonesia.
2) Pasien 35 seorang perempuan berusia 57 tahun. Ia dirawat di Rumah Sakit Penyakit Infeksi (RSPI) Sulianto Saroso dengan kondisi awal yang sudah buruk. Pasien 35 menggunakan ventilator selama dirawat. “Kemudian memburuk cepat, hari itu juga meninggal dunia,” kata Yurianto (13/3).
3) Pasien 36 perempuan berusia 37 tahun yang sempat dirawat di rumah sakit swasta di luar RSPI Sulianti Saroso. Pasien ini masuk rumah sakit dalam kondisi menggunakan ventilator, lantas mengalami sesak nafas setelah dua hari dirawat, dan wafat.
4) Pasien 50 yang meninggal dunia merupakan laki-laki berusia 59 tahun. Yurianto mengatakan, pasien tersebut juga kondisinya memburuk dengan cepat sehingga akhirnya meninggal dunia. Yurianto tidak menjelaskan secara detail terkait pasien 50. Meski demikian, informasi yang disampaikannya mirip dengan pasien positif Covid-19 yang meninggal di Rumah Sakit Moewardi, Solo, Jawa Tengah.
5) Pasien kelima tidak ada data rinci.
Wasana Kata
Corona jenis baru ini dapat menjangkiti semua orang dari semua kelompok usia: anak-anak, pria, dan wanita. Riset-riset tentang risiko kelompok jenis kelamin mana yang lebih rentan masih merupakan riset awal. Perlu waktu untuk mendapatkan gambaran yang lebih utuh mengenai hal ini.
Bahwa pria ternyata lebih rentan corona memang dapat dijelaskan dari segi kromosom dan hormon, serta dari gaya hidup (kebiasaan merokok diduga kuat berkontribusi).
Soal bahaya merokok, WHO dan dunia ilmiah sepakat bahwa merokok merugikan kesehatan. Apakah dengan adanya corona, para perokok Indonesia akan meninggalkan rokok? Semoga demikian.
Sekadar informasi, dikutip dari antaranews, Thailand pada Jumat lalu mengeluarkan peringatan baru soal corona pada masyarakat yang gemar berpesta setelah satu klaster, yang terdiri dari 13 pengidap virus, terlacak sebagai sekelompok teman yang berbagi rokok dan minuman.