1. Belum dapat disimpulkan bahwa perokok lebih rentan corona
Apakah pria lebih rentan karena mereka merokok? Studi yang disajikan The Lancet belum menunjukkan kesimpulan meyakinkan.
Kecenderungan jenis kelamin pria menjadi pasien corona ini mungkin terkait dengan tingkat merokok yang jauh lebih tinggi pada pria dibandingkan pada wanita di Cina (288 juta pria China dan 12,6 juta wanita China adalah perokok pada 2018).Â
Meskipun demikian, literatur saat ini tidak mendukung merokok sebagai faktor predisposisi pada pria atau subkelompok untuk infeksi SARS-CoV-2 yang menyebabkan Covid-19.Â
Dalam studi oleh Zhang dan rekan, hanya 1 4% dari pasien corona adalah perokok aktif. Sementara studi lain oleh Guan dkk menunjukkan hasil yang lebih tinggi, yaitu 12,6% pasien corona adalah perokok aktif.
Proporsi yang relatif kecil dari perokok aktif yang menderita corona menurut dua penelitian ini dibandingkan dengan proporsi perokok pria di Cina (50,5% dari populasi total) tidak dapat dikaitkan dengan kejadian atau tingkat keparahan COVID-19.Â
2. Perokok lebih rentan corona
Meski demikian, pendapat berbeda dikatakan dr Norman Sway dan Professor Chris Witty. Dokter Norman Sway mengatakan, "Jika Anda seorang perokok, lapisan paru-paru Anda lebih rentan dan Anda memproduksi lebih banyak reseptor yang ditempati oleh virus COVID-19."
Sementara itu, Profesor Chris Whitty, kepala petugas medis Inggris, juga meminta perokok untuk berhenti karena COVID-19 menjadi ancaman.
"Untuk sebagian besar infeksi pernapasan, Anda patut mencemaskan orang yang merokok. Para perokok lebih cenderung menderita penyakit sistem pernapasan karena sistem kekebalan tubuh mereka kurang baik.Â
Profesor Chris berpesan,Â
"Jika Anda akan berhenti merokok, ini adalah saat yang sangat baik untuk melakukannya"