Mohon tunggu...
Ruang Berbagi
Ruang Berbagi Mohon Tunggu... Dosen - 🌱

Menulis untuk berbagi pada yang memerlukan. Bersyukur atas dua juta tayangan di Kompasiana karena sahabat semua :)

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Nak, Tertawalah Kala Bom Kembang Api Meledak!

12 Maret 2020   05:20 Diperbarui: 12 Maret 2020   05:19 166
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Burungburung besi melayanglayang

apa dayaku, sayang

api perang terus menerjang

tak peduli orangorang mengerang

*

Salwa, engkau masih terlalu belia

tuk pahami betapa bodohnya

orangorang tua

berebut kuasa sampai lupa arti cinta

*

Duhai putri jelita

ayahmu cuma bisa berkata:

Nak, tertawalah gembira

kala bom kembang api meledak di luar sana!

*

Wahai, belahan jiwa

jika engkau nanti dewasa

satu pintaku saja:

Ingatlah betapa bahagia

masa kecilmu di Siria

relungjiwa, 12/11/20

video inspirasi:

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun