Mohon tunggu...
Ruang Berbagi
Ruang Berbagi Mohon Tunggu... Dosen - 🌱

Menulis untuk berbagi pada yang memerlukan. Bersyukur atas dua juta tayangan di Kompasiana karena sahabat semua :)

Selanjutnya

Tutup

Humor Pilihan

Mulai Saat Ini di Negeri Ini, Jodoh di Tangan Menteri

22 Februari 2020   06:20 Diperbarui: 22 Februari 2020   06:31 848
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dalam hati, Jamilah jadi bimbang. Soalnya, beberapa hari terakhir, Mas Boy tetiba curhat padanya. "Jamy, kayaknya aku bakal putus deh sama si dia. Masak aku yang suruh bawa semua belanjaannya. Duh, manja betul...beda dengan kamu."

**

Sabtu sore. Joni dan Jamilah bertemu di kedai kopi. Rutinitas yang telah mereka jalani sejak pindah ke ibu kota yang sebentar lagi akan jadi kota tak beribu. Maklum, ibu kota akan pindah ke pulau lain. 

"Jami, kamu sudah dengar belum berita heboh perkataan Pak Menteri?", tanya Joni.

"Oh, tentang orang kaya diminta nikahi orang miskin itu, ya?" jawab Jami. Joni mengangguk. 

"Lalu?", selidik Jami.

"Mmm...sebagai warga negara yang baik, kita ikuti saja ya perkataan Pak Menteri," kata Joni.

Jamilah terkejut sejenak. Tapi, pelan-pelan ia dapat menguasai dirinya lagi.

"Maksudmu, kita sobat misqueen ini perlu cari pasangan tajir melintir, gitu?," tanya Jamilah.

"Iya, selama ini aku tak pernah cerita. Tapi sebenarnya putri majikanku suka sama aku. Aku juga suka dia. Maaf ya Jamilah...", aku Joni.

Jamilah marah. Tak mau kalah. "Berarti kita sama. Anak bosku juga sepertinya jatuh cinta padaku."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humor Selengkapnya
Lihat Humor Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun