Menurut Sally Robertson, B.Sc, flavonoid adalah kelompok metabolit tumbuhan yang diperkirakan memberikan manfaat kesehatan melalui jalur pensinyalan sel dan efek antioksidan.
Molekul-molekul ini ditemukan dalam berbagai buah dan sayuran. Flavonoid adalah molekul polifenolik yang mengandung 15 atom karbon dan larut dalam air.
Khasiat flavonoid sebagai antioksidan telah diteliti sejumlah akademisi. Lailai Wei, Min Yang, Lei Huang dan Jian Lin Lia telah menyelidiki kandungan flavonoid dalam tanaman Metaplexis japonica. Penelitian lengkap dapat disimak dalam utas ini.
Informasi singkat mengenai flavonoid memberikan kita gambaran bahwa flavonoid yang berkhasiat antioksidan memang larut dalam air (seperti resep Redota). Kedua siswi dari Sulawesi Selatan memiliki alasan untuk mengatakan bahwa Redota berkhasiat sebagai obat.
Harapan bagi Pemerintah
Setelah bajakah, terbit obat kanker "Redota" berbasis daun sirih merah. Kedua obat kanker ini sama-sama berbahan dasar tanaman herbal lokal. Keduanya juga sama-sama ditemukan oleh siswa-siswi yang belajar dari tradisi pengobatan keluarga mereka.
Kita berharap, pemerintah segera menindaklanjuti penemuan-penemuan resep obat tradisional ini dan mendampingi para siswa penemu agar dapat menyempurnakan penelitian mereka. Amat disayangkan jika nantinya justru penemuan obat oleh siswa Indonesia tak berarti apa-apa karena tiada riset lanjutan dan mereka tak pernah masuk jurnal internasional.Â
Memang benar, soal obat tradisional perlu kewaspadaan agar masyarakat tak secara membabi buta meninggalkan terapi kanker yang sudah teruji secara medis.
Akan tetapi, jika memang obat-obatan tradisional kita telah teruji pula mampu menyembuhkan atau mencegah penyakit, mengapa tidak mematenkan dan mempopulerkannya?Â
Kepada yang terhormat Bapak Presiden Jokowi, Bapak Menteri Pendidikan Nadiem Makarim, dan Menteri Kesehatan dr Terawan, mohon pembinaan dan penghargaan pemerintah bagi siswa-siswi Indonesia yang berprestasi dalam penelitian obat-obatan tradisional tanah air.Â
Salam Indonesia maju!