Mohon tunggu...
Ruang Berbagi
Ruang Berbagi Mohon Tunggu... Dosen - 🌱

Menulis untuk berbagi pada yang memerlukan. Bersyukur atas dua juta tayangan di Kompasiana karena sahabat semua :)

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Hebat, Siswi Sulawesi Temukan Obat Kanker "Redota" dari Sirih Merah

7 Januari 2020   06:22 Diperbarui: 7 Januari 2020   06:44 1272
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
tangyar Youtube Seratus News-dokpri

Kita masih ingat akan viralnya tanaman bajakah sebagai obat kanker. Peristiwa hebohnya penemuan obat kanker ini terjadi setelah tiga siswa SMAN 2 Palangkaraya memenangkan sebuah kompetisi ilmiah di Seoul, Korea Selatan pada tahun 2019 dengan menyajikan khasiat tanaman obat asal Kalimantan ini sebagai obat kanker .

Kala itu, ada pula kesaksian dari seorang warga yang ibunya menderita kanker payudara stadium empat 10 tahun lebih. Sang ibunya sembuh setelah meminum rebusan air dari akar tanaman bajakah dari hutan. "Hanya dalam dua minggu reaksi, sebulan sembuh total," kata Daldin, si anak, saat diwawancarai secara eksklusif oleh Aiman Witjaksono, host program AIMAN di Kompas TV, Selasa (13/8/2019).

Siswi Sulawesi Temukan Obat Kanker

Baru-baru ini, dua siswi kelas 11 SMAN & Kabupaten Pinrang, Sulawesi Selatan menjadi viral karena keberhasilan mereka menjuarai lomba kreasi inovatif 2019 tingkat kabupaten dengan resep obat herbal untuk kanker. 

Dua siswi ini bernama Nayla Putri  dan Andi Munawarah. Resep obat herbal untuk mengobati kanker yang mereka temukan berbahan dasar daun sirih merah. Untuk menjadikan rebusan air sirih merah itu lebih enak ketika diminum, dua siswi menambahkan sedikit kayu manis.

Tanaman sirih merah bernama ilmiah Piper crocatum. Menariknya, salah satu nama populer Piper crocatum adalah Celebes Pepper atau merica dari Celebes. Kita tahu, Celebes adalah sebutan dalam bahasa Inggris bagi Pulau Sulawesi, asal kedua siswi penemu obat herbal untuk kanker ini.

Menurut Nayla, keluarganya telah secara turun-temurun mengonsumsi rebusan daun sirih merah untuk mencegah dan mengobati kanker. Nayla mengatakan, ia sendiri juga meminum jamu daun sirih merah.

"Setelah kami teliti ada kandungan senyawa alkaloid dan flavonoid yang bisa menghambat pertumbuhan sel kanker karena bertindak sebagai antioksidan selain bisa mencegah kanker," tutur Nayla.

Resep Sederhana "Redota"

Sebenarnya tidak ada metode rumit yang diterapkan kedua siswi ini dalam menyiapkan obat herbal kanker. Dalam video yang diunggah kanal 

Seratus News, Nayla Putri mengatakan resep obat ini terdiri dari 3 gram tanaman sirih merah yang dikeringkan dan 1 gram kayu manis. 

Oleh kedua siswi, ramuan obat ini diberi nama Redota. Redota diambil dari kata bahasa Inggris "red" yang berarti merah dan "ota", sebutan bahasa Bugis untuk tanaman sirih. 

Penyajian ramuan Redota cukup dengan perebusan, seperti cara menyiapkan teh.

Apa itu alkaloid?

Alkaloid terasa pahit. Alkaloid ditemukan terutama dalam keluarga legumacae (kacang polong dan kacang-kacangan), namun juga pada beberapa varietas lupin (Glencross et al., 2006).

Menurut Dr.Stephen G. Pallardy dalam Physiology of Woody Plants (Third Edition 2008) alkaloid adalah kelompok senyawa siklik kompleks yang mengandung nitrogen. Sekitar 2.000 alkaloid yang berbeda telah diisolasi, beberapa di antaranya memiliki efek farmakologis.

Alkaloid penting termasuk morfin, strychnine, atropin, colchicine, efedrin, kina, dan nikotin. Alkaloid umum tersua pada tanaman herbal, tetapi juga tersua pada tanaman kayu, terutama spesies tropis.

Alkaloid umumnya terkonsentrasi di organ-organ tertentu seperti daun, kulit kayu, atau akar. Misalnya, meskipun nikotin disintesis di akar, 85% nikotin di dalam tanaman tembakau terdapat di daun, dan alkaloid kina diperoleh dari kulit kayu.

Alkaloid juga kadang-kadang tersua pada kayu. Di antara alkaloid yang berasal dari pohon, alkaloid kina dikenal karena penggunaannya dalam pengobatan malaria. 

Menurut Encyclopaedia Brittanica, alkaloid pertama yang diisolasi dan dikristalisasi adalah unsur aktif potensial dari opium poppy, morfin, pada sekitar 1804.

Penjelasan singkat di atas memberikan kita keyakinan bahwa memang sejumlah tanaman tropis mengandung alkaloid yang berkhasiat sebagai obat. 

Apa itu flavonoid?

Menurut Sally Robertson, B.Sc, flavonoid adalah kelompok metabolit tumbuhan yang diperkirakan memberikan manfaat kesehatan melalui jalur pensinyalan sel dan efek antioksidan.

Molekul-molekul ini ditemukan dalam berbagai buah dan sayuran. Flavonoid adalah molekul polifenolik yang mengandung 15 atom karbon dan larut dalam air.

Khasiat flavonoid sebagai antioksidan telah diteliti sejumlah akademisi. Lailai Wei, Min Yang, Lei Huang dan Jian Lin Lia telah menyelidiki kandungan flavonoid dalam tanaman Metaplexis japonica. Penelitian lengkap dapat disimak dalam utas ini.

Informasi singkat mengenai flavonoid memberikan kita gambaran bahwa flavonoid yang berkhasiat antioksidan memang larut dalam air (seperti resep Redota). Kedua siswi dari Sulawesi Selatan memiliki alasan untuk mengatakan bahwa Redota berkhasiat sebagai obat.

Harapan bagi Pemerintah

Setelah bajakah, terbit obat kanker "Redota" berbasis daun sirih merah. Kedua obat kanker ini sama-sama berbahan dasar tanaman herbal lokal. Keduanya juga sama-sama ditemukan oleh siswa-siswi yang belajar dari tradisi pengobatan keluarga mereka.

Kita berharap, pemerintah segera menindaklanjuti penemuan-penemuan resep obat tradisional ini dan mendampingi para siswa penemu agar dapat menyempurnakan penelitian mereka. Amat disayangkan jika nantinya justru penemuan obat oleh siswa Indonesia tak berarti apa-apa karena tiada riset lanjutan dan mereka tak pernah masuk jurnal internasional. 

Memang benar, soal obat tradisional perlu kewaspadaan agar masyarakat tak secara membabi buta meninggalkan terapi kanker yang sudah teruji secara medis.

Akan tetapi, jika memang obat-obatan tradisional kita telah teruji pula mampu menyembuhkan atau mencegah penyakit, mengapa tidak mematenkan dan mempopulerkannya? 

Kepada yang terhormat Bapak Presiden Jokowi, Bapak Menteri Pendidikan Nadiem Makarim, dan Menteri Kesehatan dr Terawan, mohon pembinaan dan penghargaan pemerintah bagi siswa-siswi Indonesia yang berprestasi dalam penelitian obat-obatan tradisional tanah air. 

Salam Indonesia maju!

---

Iklan layanan masyarakat: Jika berminat menyumbang buku dan alat permainan edukatif untuk PAUD di tepi Indonesia, sila hubungi surel kontakbobby@zoho.eu. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun