Ternyata keasyikan bermain gim seperti PUBG bisa membawa pada kematian. Kok bisa? Ini kisahnya.
Akhir tahun 2019 lalu, seorang pemuda di India tewas karena tidak sengaja minum deterjen perak sambil asyik bermain PUBG (Player Unknown’s Battlegrounds) di ponselnya.
SA (20 tahun) yang memang pehobi kelas berat gim PUBG itu sedang bepergian dengan temannya yang bekerja sebagai tukang perhiasan. Mereka naik kereta ekspres dari Madhya Pradesh ke Agra.Â
Saat menempuh rute sejauh 589 km itu, SA mulai memainkan PUBG di ponselnya dan ia segera larut dalam gim itu. Saat bermain gim, ia tetiba haus.
Tanpa melihat, ia meraih sebotol air di tas temannya. Mungkin karena ia mengira botol itu berisi minuman, SA segera memuaskan dahaga dengan menengak isi botol itu tanpa melihat labelnya.
Menurut the New Strait Times, pemuda itu segera tersentak oleh sensasi organ-organ dalamnya yang "terbakar". Waktu itu teman seperjalanan SA juga tidak memperhatikan bahwa SA mengambil botol yang berisi cairan pembersih perak di dalam tasnya. Â
Ketika SA mengeluh kesakitan, temannya dengan panik mencoba menghentikan kereta agar temannya bisa mencari perawatan medis yang layak. Sayangnya hal ini tidak mungkin dilakukan oleh kereta yang sedang dalam perjalanan. Tragis, ketika kereta akhirnya tiba di sebuah stasiun di Agra, SA telah meninggal karena keracunan.
Kecanduan Gim Meluas di India
India adalah potret negeri yang warganya kecanduan gim di ponsel. Tewasnya SA hanyalah fenomena gunung es dari kecanduan gim dan gawai yang melanda negeri itu.
Seorang anak lelaki berusia 14 tahun yang kecanduan video game diduga melakukan bunuh diri di kota Maharashtra setelah ibunya mengambil ponsel darinya (berita Hindustantimes, 14 Nov 2018).
Menurut sebuah laporan di The Times of India, dua pemuda kakak-beradik yang berusia 22 dan 19 tahun dirawat di bangsal psikiatri rumah sakit Ram Manohar Lohia (RML) di Delhi. Orang tua mereka mencatat perubahan yang mengkhawatirkan dalam rutinitas harian kedua remaja ini. Karena demikian kecanduan pada konsol gim, dua remaja ini ogah-ogahan melakukan pekerjaan sehari-hari mereka. Kecanduan itu memburuk ketika keduanya sampai malas pergi ke toilet.
Demikian malasnya sampai mereka nekat buang air besar di celana mereka saat bermain gim. Kakak laki-laki adalah mahasiswa teknik tahun kedua sementara yang lebih muda belajar di kelas 12 (berita 9 Feb 2016).
Gejala "Push Rank"
Kecanduan gim dapat memengaruhi studi, pekerjaan, dan kebiasaan tidur. Perubahan kebiasaan tidur pemain gim Asia terkait dengan perbedaan waktu dengan Eropa, benua asal sebagian gamer gim multi-pemain.Â
Gamer India sering mengubah rutinitas tidur mereka untuk menyesuaikan waktu dengan gamer lainnya. "Terkadang, gamer tidak berkomunikasi dengan teman atau orang tua, tetapi dengan pemain tim daringnya," kata Manoj Sharma, profesor psikologi klinis dan koordinator untuk Klinik SHUT (Layanan Penggunaan Teknologi Sehat) di Institut Nasional Kesehatan Mental dan Ilmu Saraf (Nimhans), Bengaluru.
Gamer India, seperti juga gamer di Indonesia, sering mengejar kenaikan level sampai mengorbankan waktu dan kesehatan yang berharga. Inilah gejala "satu level lagi" atau "one more level" atau "push rank" yang bisa merugikan gamer. Istilah push rank jamak digunakan dalam gim seperti PUBG, Mobile Legends, Call of Duty, dan sejenisnya.Â
Hikmah Kasus-Kasus Gamer India
Kematian gamer India yang keasyikan bermain PUBG sampai tak cermat melihat cairan apa yang ia minum menjadi pengingat bagi gamer lain. Bermain gim itu jangan sampai terlalu terpaku sampai melupakan dunia nyata. Apalagi saat hendak mengambil dan mengonsumsi sesuatu sembari bermain gim, perlu waspada.
Ambil jeda, alihkan perhatian sejenak ke dunia nyata. Jangan terlalu asyik push rank sampai akhirnya salah ambil minuman. Masih mending salah ambil minuman teman. Kalau minuman itu ternyata deterjen, kan ambyar jadinya...
Jangan keasyikan push rank sampai ngompol, atau bahkan sampai BAB di celana. Kasihan kerabat dan teman yang harus mencium baunya.
Lebih dari itu, boleh saja push rank. Akan tetapi, ingat juga kesehatan dan tugas yang harus dilakukan di dunia nyata.
Salam sehat!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H