Mohon tunggu...
Ruang Berbagi
Ruang Berbagi Mohon Tunggu... Dosen - 🌱

Menulis untuk berbagi pada yang memerlukan. Bersyukur atas dua juta tayangan di Kompasiana karena sahabat semua :)

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Irma Dulce, Perawat Orang Terlantar di Bekas Kandang Ayam

13 Oktober 2019   08:06 Diperbarui: 14 Oktober 2019   00:24 672
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber foto: religiao.culturamix.com

Bayi mungil yang diberi nama Maria Rita lahir pada tahun 1914 di Salvador Bahia, Brazil. Malangnya, saat si bocah baru berusia enam tahun, ia harus kehilangan ibunya untuk selama-lamanya. 

Maria Rita lantas diasuh bibinya. Suatu hari saat Rita berusia 13 tahun, ia diajak seorang kerabatnya untuk mengunjungi daerah termiskin dan terkumuh di kotanya. Kawasan kumuh ini sering disebut favela dalam bahasa Portugis.

Rupanya kunjungannya ke daerah kumuh ini membangkitkan kepedulian Rita pada orang-orang miskin. Pada usia 18 tahun ia memutuskan untuk mengabdikan diri sebagai seorang biarawati. Ia menerima nama baru: Irma Dulce atau Suster Dulce.

"Aku berpikir bahwa semua tindakan kasih yang kecil, sekecil apa pun itu, harus menyenangkan hati Tuhan," tulisnya pada saat ia mengawali pengabdiannya sebagai biarawati.

Diusir dan Diusir Lagi

Tindakan cintanya yang kecil ia terjemahkan menjadi karya-karya sosial yang berdaya guna untuk kaum miskin dan terlantar. Irma Dulce mendirikan persatuan para pekerja miskin. Dia mulai menampung orang sakit di sebuah rumah yang ditinggalkan pemiliknya di Salvador Bahia. 

Sayangnya, ada orang yang mengusir Irma Dulce dan kaum terlantar yang ia rawat. Irma Dulce terpaksa memindahkan karya cinta-kasihnya itu ke 

bekas pasar ikan. Akan tetapi, pemerintah kota Bahia justru memaksanya untuk meninggalkan tempat itu. 

Tak Menyerah

Irma Dulce tak putus asa meski berkali-kali diusir. Ia berpikir keras mencari solusi. Setelah kesulitan mencari tempat yang layak, akhirnya ia menampung orang-orang miskin dan terlantar di kandang ayam di rumah biara tempat ia tinggal. 

Irma Dulce membersihkan kandang ayam itu agar dapat digunakan untuk menampung sekitar 70 pasien.

Rumah sakit itu disebut oleh penduduk Bahia sebagai  "Rumah Sakit Irma Dulce, si malaikat dari Bahia". Rumah sakit yang didirikan Irma Dulce selalu membuka pintu untuk yang paling membutuhkan. 

Irma Dulce berkata, "Ketika tidak ada rumah sakit ingin menerima pasien (miskin), kami akan menerimanya. Rumah sakit ini adalah pintu terakhir, dan untuk ini saya tidak bisa menutupnya".

Irma Dulce dengan penuh kasih merawat orang sakit, dewasa dan anak-anak. Ia sendiri ikut memandikan anak-anak kurang gizi dan merawat lansia tak berdaya yang tak punya lagi siapa-siapa.

sumber foto: ilustresdabahia.blogspot.com
sumber foto: ilustresdabahia.blogspot.com
Lambat laun, rumah sakit darurat ini terus berkembang dan memerlukan pengesahan secara sipil. Akhirnya Irma Dulce mendirikan yayasan rumah sakit yang diresmikan pada Mei 1959. Rumah sakit bersahaja itu hanya memiliki 150 tempat tidur.

Saat ini yayasannya dikenal sebagai Karya Sosial Suster Dulce. Yayasan yang didirikan Irma Dulce berfungsi sebagai badan amal swasta di bawah hukum Brasil, diakreditasi oleh negara federal dan terdaftar oleh Dewan Kesehatan Nasional dan Departemen Pendidikan.

Akhir Hidup Irma Dulce

Dalam 30 tahun terakhir kehidupannya, kesehatan Irma Dulce sangat lemah. Dia hanya memiliki 30% kapasitas pernapasan. Pada tahun 1990 kesehatannya mulai memburuk. 

Selama 16 bulan ia dirawat di rumah sakit, di mana ia menerima kunjungan Paus Yohanes Paulus II yang pernah ia jumpai sepuluh tahun sebelumnya.

Irma Dulce kemudian dipindahkan ke sebuah biara. Ia wafat pada 13 Maret 1992. Ribuan orang yang hidup dalam kondisi kemiskinan ekstrem berkumpul untuk menyambut jenazah Irma Dulce.

Pengakuan dari Presiden Brazil

Karya Irma Dulce membuat Presiden Brasil, José Sarney terkesan sampai-sampai pada tahun 1988 sang presiden menominasikannya untuk Hadiah Nobel Perdamaian, dengan dukungan dari Ratu Silvia dari Swedia.

Irma Dulce dinobatkan sebagai wanita yang paling dikagumi dalam sejarah Brasil oleh surat kabar O Estado de S. Paulo. Ia juga dinyatakan sebagai tokoh agama paling berpengaruh di Brasil selama abad ke-20, oleh majalah ISTOÉ.

Kisah "Bunda Teresa dari Brazil"

Banyak orang menemukan kesamaan antara Irma Dulce dan Bunda Teresa dari Kalkuta. Agnes Gonxha Bojaxhiu atau Bunda Teresa (Mother Teresa) adalah seorang biarawati asal Albania dan berkewarganegaraan India. 

Bunda Teresa mendirikan Misionaris Cinta Kasih (Missionaries of Charity; M.C.) di Kalkuta, India, pada tahun 1950. Selama lebih dari 47 tahun, ia melayani orang miskin, sakit, yatim piatu dan sekarat dengan cinta yang besar.

sumber foto: religiao.culturamix.com
sumber foto: religiao.culturamix.com
Seperti Bunda Teresa, Irma Dulce akhirnya mendapat pengakuan resmi dari Tahta Suci Vatikan sebagai seorang santa (orang kudus).  Minggu 13 Oktober 2019, Paus Fransiskus menetapkan Irma Dulce sang perawat orang-orang terlantar di bekas kandang ayam sebagai santa.

Irma Dulce membawa pesan universal untuk kita semua: pesan untuk mencintai orang-orang yang paling memerlukan sapaan dan bantuan dengan cara-cara sederhana. 

Tak harus menunggu jadi jutawan untuk menolong orang-orang terlantar di sekitar kita. Irma Dulce secara kreatif mengubah kandang ayam jadi rumah sakit darurat bagi orang-orang miskin di kotanya.

Suatu tindakan penuh ketulusan ini akhirnya menarik hati banyak orang lain untuk turut serta mendukung karya pelayanan Irma Dulce pada orang terlantar. 

Saat ini pada 2019, rumah sakit di bekas kandang ayam itu telah bertransformasi menjadi rumah sakit besar yang mampu merawat 3.000 pasien.

Semboyan Irma Dulce adalah "Cinta mengatasi semua rintangan dan semua pengorbanan."

Terima kasih, Irma Dulce. Sungguh indah teladan cintamu bagi orang-orang terlantar. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun