Rumah sakit itu disebut oleh penduduk Bahia sebagai  "Rumah Sakit Irma Dulce, si malaikat dari Bahia". Rumah sakit yang didirikan Irma Dulce selalu membuka pintu untuk yang paling membutuhkan.Â
Irma Dulce berkata, "Ketika tidak ada rumah sakit ingin menerima pasien (miskin), kami akan menerimanya. Rumah sakit ini adalah pintu terakhir, dan untuk ini saya tidak bisa menutupnya".
Irma Dulce dengan penuh kasih merawat orang sakit, dewasa dan anak-anak. Ia sendiri ikut memandikan anak-anak kurang gizi dan merawat lansia tak berdaya yang tak punya lagi siapa-siapa.
Saat ini yayasannya dikenal sebagai Karya Sosial Suster Dulce. Yayasan yang didirikan Irma Dulce berfungsi sebagai badan amal swasta di bawah hukum Brasil, diakreditasi oleh negara federal dan terdaftar oleh Dewan Kesehatan Nasional dan Departemen Pendidikan.
Akhir Hidup Irma Dulce
Dalam 30 tahun terakhir kehidupannya, kesehatan Irma Dulce sangat lemah. Dia hanya memiliki 30% kapasitas pernapasan. Pada tahun 1990 kesehatannya mulai memburuk.Â
Selama 16 bulan ia dirawat di rumah sakit, di mana ia menerima kunjungan Paus Yohanes Paulus II yang pernah ia jumpai sepuluh tahun sebelumnya.
Irma Dulce kemudian dipindahkan ke sebuah biara. Ia wafat pada 13 Maret 1992. Ribuan orang yang hidup dalam kondisi kemiskinan ekstrem berkumpul untuk menyambut jenazah Irma Dulce.
Pengakuan dari Presiden Brazil
Karya Irma Dulce membuat Presiden Brasil, José Sarney terkesan sampai-sampai pada tahun 1988 sang presiden menominasikannya untuk Hadiah Nobel Perdamaian, dengan dukungan dari Ratu Silvia dari Swedia.