Mohon tunggu...
Ruang Berbagi
Ruang Berbagi Mohon Tunggu... Dosen - 🌱

Menulis untuk berbagi pada yang memerlukan. Bersyukur atas dua juta tayangan di Kompasiana karena sahabat semua :)

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Makna Batik Truntum Kado Nahdlatul Ulama ke Paus Fransiskus

6 Oktober 2019   06:13 Diperbarui: 26 Desember 2020   18:56 1630
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
contoh batik truntum-batik.or.id

Batik Truntum, Tuhan Maha Kasih, dan Kebhinnekaan

Membangun keharmonisan rumah-tangga tidaklah mudah. Ada kalanya hubungan suami dan istri menjadi renggang. Di saat kritis seperti itu, masing-masing pihak diajak untuk sejenak menyepi, merenung, dan mendekatkan diri pada Tuhan, seperti yang dilakukan Ratu Kencono. 

Dalam keheningan dan berkat tuntunan Hyang Ilahi, Ratu Kencono menghasilkan batik truntum nan memesona. Demikian dahsyat pesonanya sehingga sang suami kembali menyadari cinta sejati pada sang permaisuri. 

Proses kerukunan dua insan ini terjadi tanpa harus disertai kekerasan. Harmoni dicapai lewat kelembutan dan cinta-kasih.

Demikian pula, harmoni antara umat beragama di negeri bhinneka Indonesia dapat dicapai lewat tegur-sapa lembut, tanpa kekerasan dalam wujud apa pun. 

Persaudaraan telah, sedang, dan akan terpelihara di antara kita, penganut agama dan kepercayaan yang beraneka di Nusantara tercinta jika kita menyadari bahwa kita semua sama-sama insan yang diciptakan Tuhan Maha Kasih. 

Kita semua bersaudara. Sebagai saudara, tak elok melukai satu sama lain dengan ujaran kebencian dan permusuhan. 

Mari kita ingat makna mendalam batik truntum, simbol cinta-kasih dan harmoni antara sesama insan ciptaan Tuhan...

Rujukan:

suaramerdeka.com

infobatik.id

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun