Mohon tunggu...
Ruang Berbagi
Ruang Berbagi Mohon Tunggu... Dosen - 🌱

Menulis untuk berbagi pada yang memerlukan. Bersyukur atas dua juta tayangan di Kompasiana karena sahabat semua :)

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

6 Korban Tewas Terlalu Banyak, Hentikan Kebodohan Ini

23 Mei 2019   07:35 Diperbarui: 23 Mei 2019   07:50 148
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Apakah benar ada dalang dari kalangan politisi dalam negeri, atau jangan-jangan, ada pihak ketiga yang memancing di air keruh.

Satu hal yang pasti: rakyat diadu dengan rakyat. Jangan lupa, polisi dan TNI adalah juga bagian dari rakyat Indonesia.

Haus kuasa telah membutakan nurani sebagian politisi dan tokoh negeri yang seharusnya melindungi rakyat.

Seruan Moral untuk Jokowi-Prabowo dan Kita Semua

Pak Jokowi dan Pak Prabowo, tunjukkanlah kenegarawanan Anda. Tak cukup mengimbau agar damai. Anda berdua harus berdamai.

Tak cukup mengumbar orasi agar warga pulang ke rumah. Anda berdua harus melakukan langkah-langkah konkret dan pendekatan nyata agar kebodohan ini segera dapat diakhiri.

Para pemuka agama dan politisi, tunjukkanlah moralitas Anda sekalian sebagai tokoh masyarakat. Hentikan politisasi ayat dan agama. Kami sudah muak dengan seruan membela agama, yang ternyata adalah kedok seruan membela kubu politisi tertentu.

Sebagai seorang nonmuslim yang memiliki kecintaan pada saudara-saudariku umat Islam, saya sangat bersedih, mengapa justru di bulan ramadan ini, jatuh korban dan rakyat (yang mayoritas Islam) diadu dengan rakyat.

Saya terus berdoa agar kebodohan ini segera diakhiri dan negeri kita aman kembali.

Pertama-tama, para elit-lah yang harus memberi teladan rekonsiliasi dan kepatuhan pada hukum. 

Kedua, para tokoh agama yang partisan harus kembali ke panggilan sebagai penjaga akhlak, bukan pembela politisi dengan dalil-dalil suci. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun