Keluarga kami berusaha ikut membiayai perawatannya. Syukurlah, ia berangsur pulih. Sayangnya, setelah operasi, ia tak mampu lagi bekerja seperti semula. Dengan berat hati, Mbok Nah berhenti bekerja dan hanya bisa menganggur di rumahnya.
Karyawan Perlu Dikasihi sebagai Saudara Sendiri
Karyawan dan karyawati perlu kita kasihi seperti kita mengasihi saudara sendiri. Mereka sama-sama manusia yang ingin mengasihi dan ingin dikasihi. Ingin menghormati dan ingin dihormati.Â
Di mata Tuhan, martabat karyawan sederajat dengan majikan. Karyawan memang secara hubungan kerja "harus" taat pada perintah majikan. Tapi, bukan berarti majikan boleh memaksakan kehendak sesuka hati pada bawahan.
Kunci memperlakukan karyawan dengan baik adalah dengan menempatkan diri dalam posisi mereka.
"Seandainya aku (majikan) jadi dia (karyawan atau karyawati), tega tidak aku menahan gajinya?
Seandainya aku jadi dia, tegakkah aku melarangnya beribadah atau cuti yang memang sudah jadi haknya?
Seandainya aku jadi dia, tegakah aku memberi pekerjaan yang terlampau berat dan menuntut?
Seandainya aku jadi dia, tegakah aku memarahi dengan kata-kata kasar?"
Sila meneruskan sendiri pengandaian-pengandaian itu...
Selamat Hari Buruh, wahai saudara-saudariku kaum buruh yang berpeluh dan tak mengeluh bekerja demi keluarga tercinta.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H