Jadi, si penipu mencatut nama ormas itu untuk membuat poster hoaks, tentu saja dengan embel-embel lomba menulis nasional, biaya pendaftaran 10 ribu rupiah ke nomor rekening bla bla bla...^_^
Penting melihat kredibilitas situs yang dipakai untuk menyebarkan informasi lomba.
Jika hanya memanfaatkan platform gratis seperti blog gratisan (wordpress, weebly, dst) , Facebook, Instagram, Whatsapp, Twitter, kita patut bertanya-tanya apakah penyelenggara benar-benar bisa dipercaya.
Patut dicatat, ada juga lomba asli yang memakai blog gratisan. Dulu ada Khatulistiwa Literary Award yang memakai alamat blog gratisanÂ
khatulistiwaliteraryaward.wordpress.com. Selain itu, beberapa lomba yang diselenggarakan pribadi atau kelompok kecil (tapi sungguhan lho ya) memang menggunakan situs atau medsos pribadi. Asalkan kita kenal penyelenggara lomba, tentu tak masalah mengikuti lomba itu.
Cara lain untuk mengecek kredibilitas penyelenggara lomba adalah melihat usia dan aktivitas situs lomba.
Penipu bisa jadi berganti-ganti nama situs dan nomor kontak untuk menjerat korban baru.Â
Jika ada situs baru dan minim aktivitas sudah berani menjanjikan hadiah lomba fantastis, kita patut curiga.
Perhatikan bahwa penipu bisa saja menggunakan situs berbayar untuk menipu. Mereka cerdik meyakinkan calon peserta dengan membuat situs resmi bernama keren, tapi ternyata lombanya palsu.Â
Kasus penipuan berkedok lomba menulis pernah dibongkar warganet beberapa tahun lalu.
Saat itu ada akun Twitter @OwlBook INA yang berkoar menyelenggarakan lomba menulis berhadiah ratusan juta. Eh, ternyata abal-abal.