Saat ini informasi lomba-lomba menulis bertebaran di medsos, dari Instagram, Twitter, Facebook, sampai aplikasi perpesanan semacam Whatsapp.
Mirisnya, tidak semua lomba itu sungguhan. Ada sejumlah lomba yang patut kita curigai sebagai lomba abal-abal.
Berikut ini adalah ciri-ciri penipuan berkedok lomba menulis, terutama yang beredar di dunia maya.
Baca Juga: Ikut Lomba Menulis, Cara Efektif Menarik Minat Untuk Menulis
1. Harus membayar
Penting diperhatikan, tidak selalu ciri-ciri ini jadi bukti mutlak bahwa lomba itu hoaks. Bisa jadi, panitia lomba memang kelompok penerbitan baru atau kelompok minat menulis yang kekurangan sponsor sehingga "sah" meminta "sedikit" uang pendaftaran.
Memang ada beberapa panitia lomba yang dengan "jujur" mengatakan, hadiah lomba diambil dari uang pendaftaran. Lazimnya, lomba menulis berbayar ini mengenakan uang pendaftaran sebesar 10-100 ribu rupiah.
Mari berhitung:
Andaikan tiap peserta membayar 30 ribu, panitia mendapat 3 juta per 100 peserta! Â Jumlah yang wow!
Total hadiah yang ditawarkan biasanya tak lebih dari 5 jutaan.Â
Sejatinya, panitia bisa saja berkilah bahwa "kami penerbit baru; kami organisasi mahasiswa" dan sebagainya.Â
Akan tetapi, patut dicurigai, lomba berbayar kemungkinan besar adalah modus menipu peserta.