Banyak yang tidak tahu bahwa Greta adalah penderita sindrom Asperger. Ia sendiri yang mengungkapkan hal ini saat diundang menjadi pembicara di forum TEDx Talk. Penderita sindrom Asperger biasanya mengalami kesulitan untuk bergaul. Akan tetapi, penderita sindrom ini biasanya punya minat khusus yang ia perjuangkan dengan gigih.Â
Saat berusia 11 tahun, beberapa tahun setelah ia memelajari konsep perubahan iklim untuk pertama kalinya, Greta mengalami depresi dan jatuh sakit. "Aku berhenti bicara. Aku tak doyan makan. Dalam dua bulan, berat badanku turun 10 kilogram. Lantas aku didiagnosa sebagai penderita sindrom Asperger, OCD (obsessive compulsive disorder), dan mutisme selektif. Artinya, aku bicara hanya saat aku pikir aku perlu bicara."
Simak kisah hidup dan ide-ide brilian Greta untuk pelestarian bumi dalam video berikut:
Ketiga, punya leluhur peraih Nobel
Ibu Greta adalah Malena Ernman, seorang penyanyi opera. Ayah Greta adalah Svante Thunberg, seorang aktor. Kakek Greta adalah Olof Thunberg, aktor dan sutradara ternama di Swedia.
Yang menarik, Svante Arrhenius, salah seorang leluhur Greta dari keluarga ayahnya rupanya pernah meraih Nobel.Â
Arrhenius adalah seorang ahli kimia dan fisika yang meraih Nobel di bidang kimia pada tahun 1903. Ia dikenal sebagai penemu banyak hal penting, termasuk konsep bahwa peningkatan karbon dioksida di atmosfer akan meningkatkan suhu bumi. Penelitian Arrhenius ini lantas akan menjadi cikal-bakal konsep bahwa karbon dioksida yang dihasilkan aktivitas manusia akan menyebabkan pemanasan global.
Kita nantikan, apakah Greta akan juga meraih Nobel pada Oktober nanti. Jika iya, Greta kemungkinan akan menjadi peraih Nobel termuda dalam sejarah, "mengalahkan" Malala Yousafzai, peraih Nobel 2014, seorang remaja berusia 17 tahun dari Pakistan yang memperjuangkan hak-hak sipil dan hak pendidikan anak muda di negerinya.Â
Ikuti Greta di Twitter @Greta Thunberg dan facebook.com/gretathunbergsweden
Simak aneka tulisan saya mengenai lingkungan:
7 Cara Puasa Plastik Sekali Pakai