Sedih hati ini saat menyadari, justru banyak sekali "pecinta alam" kita yang tak cinta pada alam. Mereka hanyalah orang-orang serakah yang mau menikmati keindahan alam tanpa mau menjaganya dari sampah.
Melalui tulisan ini, saya hendak mengetuk hati Anda, rekan-rekan yang suka mendaki gunung dan menjelajahi alam. Tunjukkanlah kesejatian identitas rekan-rekan sebagai pecinta alam.
Ingatlah semboyan pecinta alam: "Take nothing but pictures. Leave nothing but footprints!"
"Jangan ambil apa pun kecuali foto. Jangan tinggalkan apa pun kecuali jejak!"
Mari kita sigi sejumlah solusi untuk mencegah agar taman nasional dan gunung tak jadi tempat sampah raksasa:
1. Pengunjung wajib membawa kantong sampah
Sebaiknya pengunjung yang mendaki diwajibkan membawa kantong sampah sendiri. Kesadaran ini harusnya melekat di hati tiap pecinta alam. Tak perlu diawasi atau diingatkan oleh penjaga atau petugas. Kantong sampah sebaiknya juga memerhatikan soal pemilahan sampah. Sampah yang berbahaya, misalnya baterai bekas, harus dipisahkan.
2. Pengunjung diharapkan turun atau pulang sembari memungut sampah
3. Denda bagi yang bandel
Untuk mendidik pendaki Gunung Everest, Pemerintah Tibet mendenda Rp 1.415.380 untuk setiap kilogram sampah yang ditinggalkan pendaki.