Nah back to laptop, Urgent atau Important ?. Jelas important karena pasti semua setuju bahwa pemerataan adalah harus terjadi. Tetapi karena usaha pemerataan melalui pemindahan sudah lebih dari 50 tahun dan mengingat bahwa kita tidak yakin bahwa the next president setelah Jokowi akan berani mengambil keputusan, sejarah sudah membuktikan tidak ada yang berani maka pemindahan ini menjadi Important dan urgent, penting dan mendesak harus di laksanakan pada periode Pemerintahan Jokowi ke II.
Lalu kembali kepada sang Bapak yang anaknya jualan di pinggir jalan.
Seorang Bapak yang benar akan mengutamakan masa depan anaknya sehingga suatu saat dapat hidup lebih layak dari padanya dan apapun dan bagaimana pun caranya akan ia tanggung, bahkan kalo perlu sang Bapak banting tulang dengan bekerja di beberapa tempat untuk dapat membayar uang sekolah anaknya, berapun biayanya. Karena masa depan itu tidak dapat di ukur dengan uang.Â
Apakah masa depan bangsa Indonesia untuk mencapai kesejahteraan senilai 500 triliun, 1000 Triliun? Silakan anda nilai sendiri berapa nilai masa depan anak anda.
Akhir kata yang saya ingin sampaikan adalah bahwa isu pemindahan Ibukota sesungguhnya adalah menciptakan keadilan sosial melalui pemerataan.
Jdi bila ada yang menolak, artinya menolak menciptakan keadilan sosial bagi seluruh rakyat indonesia. Menolak Pancasila.
Demikian pendapat seribu rupiah saya sekedar memperkaya khasanah pembahasa pemindahan ibukota, semoga bermanfaat bagi masa depan Indonesia.
Jakarta 24 Agustus 2019
Bob S. Effendi
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H