Kemudian sekarang Presiden Jokowi. Kembali kapada visi awal Soekarno adalah pemerataan. Karena ia sadar bahwa 60% ekonomi Indonesia berputar di Jawa Jelas ini bukan pemerataan atau keadilan sosial. Idenya adalah dengan Ibukota pindah maka wilayah sekitar Ibukota baru akan menjadi pusat ekonomi baru.
Nah, tentunya bila visinya adalah pemerataan tentunya harus ada dampak yang sama bagi Kalimantan. Menempatkan lokasi Ibukota di wilayah yang sudah berkembang pesat ekonominya seperti bagian timur Kalimantan maka tidak akan memberikan dampak terhadap pemerataan Kalimantan. Justru bagian Barat Kalimantan yang sangat tertinggal bahkan Kota Pontianak dapat di katakan "terisolasi" dari seluruh kegiatan perekonomian Kalimantan lainnya.Â
Karena yang kurang berkembang adalah wilayah bagian barat padahal menghadap ke jalur perdagangan dunia yaitu selat Malaka dimana hampir 30% perdagangan dunia atau setara $3,5 Triliun dari Eropa, Timur Tengah menuju china, Korea, Jepang harus melalui selat Malaka dan melintasi bagian barat Kalimantan.Â
Nah kembali kepada isu urgent vs important. Pemerataan adalah isu terpenting perekonomian nasional dan rasanya hampir tidak mungkin pertumbuhan ekonomi bisa secara alami tersebar keluar Jawa tanpa ada unsur pemaksaan dengan cara pemindahan Ibukota.Â
Pertanyaan kedua apakah ada jaminan bahwa presiden berikutnya berani? Belum tentu juga. Kemudian bila saat ini kita batalkan karena harus urus masalah urgent seperti BPJS dulu. Bukankah akan ada terus isu urgent yang timbul terus sehingga akhirnya isu important terus terbengkalai.
Memang membangun ibukota di sisi Barat Kalimantan bukan hal yang mudah,  lebih banyak tantangannya daripada pada sisi Timur yang sudah berkembang dan jauh lebih mudah tetapi bukankah Presiden Jokowi selalu berkata bahwa jangan takut dengan  tantangan karena melalui tantangan sebuah negara menjadi negara besar dan  maju. Â
Kemudian dari sisi manfaat jauh lebih bermanfaat bagi pemerataan Kalimantan pada sisi Barat.
Bila ditempatkan di sisi ujung selatan Kalimantan Barat yang berbatasan dengan Kalimantan Tengah menghadap ke selat jawa dan melihat selat malaka maka ketiga kota besar di Kalimantan dapat dengan mudah menjangkau, Pontianak, Palangkarya, dan Banjarmasin atau dengan kata lain semua kota besar/pusat ekonomi masih dalam 1 jam perjalanan dengan pesawat---maka semua wilayah antara Ibukota baru dan ketiga kota tersebut akan berkembang menjadi pusat ekonomi baru di Kalimantan.
Kontur pantai tersebut juga di lihat menggambarkan sayap Garuda yang sedang terbang dengan lokasi tepat di atasnya---kadang simbolisme menjadi penting dalam pertimbangan. Nah anda dapat membayangkan sendiri.Â