Mohon tunggu...
Bob S. Effendi
Bob S. Effendi Mohon Tunggu... Wiraswasta - Konsultan Energi

Konsultan Energi, Pengurus KADIN dan Pokja ESDM KEIN

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Listrik Sebagai Driver Pertumbuhan Ekonomi

11 September 2017   09:51 Diperbarui: 21 Oktober 2017   23:02 11045
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bila thesis Ayres benar bahwa Listrik adalah driver pertumbuhan ekonomi maka seharusnya pendekatan berbasis permintaan (demand driven) sudah tidak valid lagi. Pendekatan demand driven yang menyebabkan hampir 65% kapasitas Listrik terpasang berada di Pulau Jawa dengan permintaan tertinggi yang akhirnya menyebabkan pemerataan pembangunan tidak merata yang terbukti dengan meningkatnya terus Gini ratio sejak tahun 2000, walaupun terjadi sedikit penurunan dalam 2 tahun terahir.

Gini rasio 1964 - 2013
Gini rasio 1964 - 2013
Berarti untuk melakukan pemerataan pembangunan atau menutup kesenjangan pendapatan cukup merubah pendekatan penyedian listrik dari pendekatan demand driven menjadi supply driven.

Dengan kata lain kesenjangan pendapatan adalah dampak dari pendekatan demand driven penyediaan listrik yang terkonsentrasi di jawa.

Indonesia 2030 : Ekonomi no 5 Terbesar.

Kompas.com - 07/09/2017, 11:58 WIB
Kompas.com - 07/09/2017, 11:58 WIB
Sebuah studi dari Price Water House Cooper (PWC) yang baru di rilis awal 2017 mengatakan bahwa Indonesia pada tahun 2030 akan menjadi negara no 5 ekonomi terbesar di dunia dengan GDP $5.420 Triliun. Dari penjelasan di atas jelas metode apapun yang di lakukan untuk meningkatkan GDP tanpa adanya kapasitas terpasang yang cukup maka sangat tidak mungkin GDP dapat begerak tumbuh - Hal inilah yang tidak pernah di bahas bagaimana mencapai no 5 dalam 15 tahun.

Maka untuk mencapai ekonomi no 5 terbesar tersebut maka berapa listrik yang di butuhkan - Mari kita kalkulasi bersama.

PWC mengasumsikan pada tahun 2030 jumlah penduduk 295 Juta dan GDP per Kapita $18.400 -- Untuk mendapatkan konsumsi listrik perkapita, GDP kita bagi $4 maka kita mendapatkan konsumsi listrik sebesar 4600 kWh per kapita. Bila 1 MW Kapasitas terpasang menghasilkan 5 Gwh maka total kapasitas terpasang di butuhkan pada tahun 2030 adalah 271,400 MW, jauh di atas target RUEN. 

Artinya untuk menjadi ekonomi no 5 terbesar di dunia, Indonesia harus membangun 14,400 MW per tahun atau 72,000 MW per 5 tahun - Bagaimana caranya, bila 35,000 MW saja tidak dapat tercapai.

Untuk itulah perlu merombakan total sektor energi dan kelistrikan, keluar dari zona nyaman dan melakukan terobosan bila Indonesia ingin mencapai cita-cita menjadi negara besar

Pendekatan Suplai vs Demand

Bahwa Listrik mendorong pertumbuhan PDB dan bukan sebaliknya terlihat sekali dalam grafik di bawah yang menggambarkan keadaan China sejak 1985 -- 2015. Terlihat bahwa kurva PDB mengikuti tren kurva kapasitas terpasang.  [2]

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun