Mohon tunggu...
Bob S. Effendi
Bob S. Effendi Mohon Tunggu... Wiraswasta - Konsultan Energi

Konsultan Energi, Pengurus KADIN dan Pokja ESDM KEIN

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

ESDM: Target EBT 23% Sulit Tercapai; Pintu Nuklir Terbuka

15 Juni 2017   19:07 Diperbarui: 1 Juli 2017   08:45 1792
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Untuk pembahasan lebih lanjut tentang keselamatan Nuklir dapat membaca tulisan saya terdahulu "Keselamatan PLTN : Antara Isu dan Fakta"

Kedua, tingkat keekonomian tinggi dapat di artikan harus dapat bersaing dengan biaya produksi PLTU batubara. Karena bila tidak dapat bersaing dengan batubara maka Indonesia akan terus memakai batubara sehingga tidak bermanfaat bagi kemajuan bangsa dan pertumbuhan ekonomi atau dengan kata lain harus setara atau di bawah rata-rata BPP Nasional yaitu $0.07 per Kwh.

Ketiga, dapat bangun dan scale-up dengan cepat; di bangun dengan cepat tidak lebih lama dari lama dari membangun sebuah PLTU sekitar  3 - 5 tahun dan dapat di scale-up dengan cepat.

Keempat, tidak membebani APBN;  Artinya PLTN tersebut harus murni dalam bentuk investasi swasta melalui skema Independent Power Producer (IPP).

Dari kriteria keekonomian tersebut sangat sulit untuk PLTN konvensional yang berpendingin air dan berbahan bakar padat dapat bersaing dengan batubara. Salah satu yang memiliki peluang adalah PLTN generasi IV yang saat ini sedang banyak di kembangkan di dunia, dimana hampir semua kriteria desainnya adalah bersaing dengan batubara.

Penutup : Apakah Indonesia perlu membangun PLTN ?

Dengan fakta dan konsideran di atas rasanya sudah menjadi keniscayaan bahwa PLTN harus di bangun bila Indonesia ingin menjadi Bangsa Pemenang dan keluar dari perangkap middle income trap atau mencapai pertumbuhan di atas 6%. --  Artinya menentang PLTN sama saja anti kemajuan Bangsa.

Indonesia harus mempunyai cita-cita besar, melalui sebuah tantangan inovasi dengan keluar dari zona nyaman sebagaimana selalu di sampaikan oleh Presiden Joko Widowo.

Dimulai dengan BERHENTI MEMPOLITISASI NUKLIR dan mulai melakukan langkah-langkah kongrit menuju pembangunan PLTN dimulai dengan membuat Peta Jalan Pembangunan PLTN.

Jakarta 15 juni 2017

Bob S. Effendi

Pendiri APRONUKI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun