Mohon tunggu...
bob bob
bob bob Mohon Tunggu... -

only a guy

Selanjutnya

Tutup

Money Artikel Utama

Meningkatkan Ekonomi Petani

7 Maret 2010   06:13 Diperbarui: 26 Juni 2015   17:34 558
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Rumah kebanyakan para petani .....

System bapak angkat bagi petani adalah untuk mengikat petani yang karena kesederhanaan berpikirnya menjadikan sikap petani tidak konsisten, sangat mudah merubah pola berpikir untuk mengganti tanaman pada waktu harga turun. Turunnya harga tersebut lebih disebabkan karena keengganan petani melakukan pengolahan sehingga distribusi hanya bergantung pada satu pintu. Jika petani ada kemauan, industri singkong olahan untuk memasok industri diluar negeri ini, peluang sangatlah besar untuk membangun kesejahteraan petani itu sendiri.

Rumah petani masa depan.....

Yang diperlukan adalah merubah pola pikir petani kita, peluang yang sudah terbangun itu sangat mungkin terbuang jika tidak bersedia mengikuti permintaan pasar. Pasar dunia bukan hanya dalam bentuk mentahan, justru pengolahan itu yang mendatangkan nilai tambah dari sebuah proses perniagaan dalam memenuhi kebutuhan dunia masih diabaikan. Petani yang akrab dengan kemiskinan itu karena pola pikirnya sendiri sering dijadikan alat politik untuk mencari kedudukan. Masih perlu pendidikan kewirausahaan bagi petani agar mampu meningkatkan kesejahteraan. Rumah petani, bukan lagi menjadi rumah yang menggambarkan kemiskinan tetapi akan menjadi rumah idaman bukan hanya untuk para petani.  Merombak pola pikir petani menjadi petani pengusaha adalah cara untuk untuk meningkatkan ekonomi petani, petani masa depan bukan " aku hanya petani" tetapi akan menyebut dirinya " aku seorang petani' sebagai pengakuan kebanggaan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun