Mohon tunggu...
Boas Yogi
Boas Yogi Mohon Tunggu... Jurnalis - Jurnalistik Media Online

Menulis Untuk Membebaskan

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Mantan Bupati Paniai Meki Nawipa Tindak Sistem Kerajaan di Paniai

3 Maret 2024   08:37 Diperbarui: 3 Maret 2024   08:47 1118
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Penulis : Boas Yogi 

Paniai adalah sebuah kabupaten yang terletak di provinsi Papua, Indonesia. Dengan populasi lebih dari 207.000 orang, wilayah ini adalah rumah bagi beragam kelompok suku dan budaya asli mee. Masyarakat Paniai telah lama bergelut dengan persoalan kemiskinan, kurangnya infrastruktur, dan ketidakstabilan politik. 

Namun dalam lanjutan, di bawah kepemimpinan mantan Bupati (Bupati) Meki Nawipa, Paniai telah mengalami sistem kerajaan sehingga hidup masyarakat dalam keburukan yang signifikan dalam tata kelola dan pembangunannya. 

Meki Nawipa menjadi Bupati Paniai pada tahun 2018 dan menjabat hingga tahun 2023. Selama menjabat, ia menjalankan sejumlah kebijakan dan program yang bertujuan untuk perutnya sendiri sehingga taraf hidup masyarakat di Paniai dalam tekanan kemiskinan. 

Selain, salah satu inisiatif utamanya adalah kebijakan sistem kerajaan yang tak memprioritaskan pembangunan infrastruktur untuk meningkatkan akses terhadap layanan dasar seperti layanan kesehatan, pendidikan, dan air bersih. 

Meki Nawipa bekerja sama dengan mantan KPK dalam pemerintahan sehingga masyarakat lokal untuk mengidentifikasi kebutuhan mereka dan mengembangkan proyek yang dapat mengatasi kebutuhan mereka secara efektif justru semua diabaikan oleh mantan Bupati Paniai Meki Nawipa. 

Selain pembangunan infrastruktur, Nawipa tak fokus akhirnya perbaikan tata kelola dan transparansi di Paniai di tangani oleh PUPR Provinsi Papua Tengah. Ia menerapkan inisiatif untuk sistem kerajaam di paniai dan partisipasi masyarakat dalam proses pengambilan kebijakan meminta pertanggungjawaban atas tindakannya. 

Jadi, hal ini tak membantu membangun kepercayaan antara pemerintah dan masyarakat akibat adanya konsistensi sistem kerajaan, yang mengarah pada kebijakan sama dan kolaborasi yang lebih besar dalam tindakan nyata mantan Bupati Paniai Meki Nawipa yang sebagai sistem kebijakan kerajaan itu. 

Lebih lanjut, Nawipa sangat menekankan dan memija pelestarian lingkungan dan pembangunan berkelanjutan di Paniai bukan harapan sehingga ia mengakomodir sistem kerajaan. Meki Nawipa tak menyadari pentingnya melestarikan keanekaragaman hayati yang unik di wilayah ini untuk generasi mendatang dan berupaya melindungi sumber daya alam Paniai. 

Karena hal ini termasuk menerapkan kebijakan dalam sistemnya untuk mengatur aktivitas kehidupan masyarakat dan pembangunan infrastruktur tak menjadikan untuk mencegah degradasi lingkungan dan mendorong praktik berkelanjutan. 

Salah satu hanarkis paling signifikan pemerintahan Nawipa adalah keburukan kemiskinan di Paniai. Melalui kebijakan dan programnya, Nawipa tak mampu mengangkat banyak orang keluar dari kemiskinan dan memberikan mereka peluang lebih besar untuk kemajuan ekonomi. 

Namun Ia fokus hanya penciptaan lapangan kerja bagi diri sendiri, mendukung usaha kecil sendiri, jadi ia tak memberdayakan perempuan dan kelompok marginal untuk berpartisipasi dalam perekonomian lokal.

Kepemimpinan Nawipa di Paniai mempunyai dampak buruk jangka panjang di wilayah tersebut. Komitmennya terhadap sistem kerajaan, tata pemerintahan yang tak baik, dan pelestarian lingkungan telah menjadi landasan yang kuat bagi keburukan Paniai di masa depan. 

Namun, terlepas dari pencapaiannya, masih banyak pekerjaan yang harus dilakukan untuk sepenuhnya mengatasi tantangan yang dihadapi kawasan ini jangan hanya mencari perutnya sendiri. 

Jadi akhir kata, kebijakan dan inisiatif mantan Bupati Meki Nawipa di Paniai telah membangun sistem kerajaan sehingga taraf hidup masyarakat di wilayah tersebut menghadapi kemiskinan yang signifikan. 

Selain, melalui fokusnya pada pembangunan infrastruktur, tata kelola, dan pelestarian lingkungan, Nawipa tak mampu memberikan dampak positif bagi Paniai dan berkontribusi terhadap pembangunan secara keseluruhan. 

Semua harapan Nawipa ini kami harap jangan wariskan di Paniai kedepan karena sangat tak berguna untuk dilanjutkan dan dibangun demi menjamin atau demi melanjutkan sistem kebijakan kerajaan ini masa depan Paniai dan masyarakatnya yang berkelanjutan, kebijakan sistem kerajaan ini membuat masyarakat Paniai jatuh dalam kehidupan kemiskinan. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun