Putri Nana panik namun ia tidak bisa melakukan apa-apa. Tangannya di ikat dan mulutnya ditutup, lalu sang ratu memegang sebuah pisau. Putri Nana hanya bisa mengeluarkan air mata sambal berharap ibunya tidak akan melakukan hal yang tidak diingankannya. Namun tuhan berkehendak lain, pisau itu menancap ke jantung Putri Nana.Â
Ratu tersenyum kembali dan riang gembira setelah membunuh anaknya. Darah yang mengalir di tubuh Putri Nana tidak ia pedulikan. Ikatan dan penutup mulut Putri Nana ia buka, lalu ratu meletakan pisau itu ke genggaman tangan Putri Nana. Tali ikatan dan penutup mulutnya ia buang untuk menutupi kematian sang putri, ratu kemudian bersandiwara kembali. Ia lari keluar kamar dan berteriak meminta pertolongan, ratu berpura-pura seakan-akan putri kesayangannya telah bunuh diri.
 Para penjaga dan orang-orang kerajaan segera menghampiri tempat kejadian. Tidak berapa lama sang raja, polisi, dan agen pun datang. Sang ayah segera menenangkan sang ratu dan ikut meneteskan air mata. Polisi dana gen yang datang bersamaan degan sang raja segera menyelidiki tempat kejadian, sang agen membawa beberapa barang bukti dan menelusuri tempat kejadian itu.
Beberapa hari setelah kejadian itu, agen Billy menelusuri kembali dan merasa ada hal aneh dari kematian sang putri. Ia mencoba menelusuri barang-barang bukti dan menemukan adanya sidik jari orang lain. Kemudian ia menemui sang raja dan sang ratu, ia memberitahu bahwa di pisau yang di genggam Putri Nana terdapat sidik jari orang lain.Â
Tetapi sang ratu malah tertawa seperti orang gila dan mengatakan bahwa ia adalah pembunuhnya. Sontak saja semua orang yang berada di ruangan itu terkejut karena pernyataan ratu tersebut. Langsung saja sang ratu dibawa oleh sang agen untuk dimintai keterangan. Dan terbukti sang ratu adalah pelakunya. Lalu ratu pun dipenjara dan sang raja jatuh sakit.
-TAMAT-
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI