Mohon tunggu...
Binti Mufarida
Binti Mufarida Mohon Tunggu... -

Mahasiswa jurusan Ilmu Sejarah Universitas Indonesia angkatan 2010.\r\nTraveller, tapi bukan traveller sejati.\r\nReader, tapi bukan reader sejati.\r\nWriter, tapi bukan writer sejati.\r\nHanya seorang yang sedang mencari sebuah jati diri.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Di Mana Hati Nurani PT KAI dan Para Elite?

4 Januari 2013   07:05 Diperbarui: 24 Juni 2015   18:32 460
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Penggusuran para pedagang stasiun hari ini (4/1/2012) dilaksanakan di St. Pondok Cina (Pocin) yang masih terus mendapat perlawanan dari para Mahasiswa terutama Mahasiswa UI yang notabenenya memang berkampus dekat dengan St. Pocin. Sejak pagi mereka sudah melakukan aksi penolakan penggusuran oleh PT. KAI. Namun sedikit menggelitik,

1. Aparat yang dikerahkan lebih banyak, bahkan Polisi Wanita pun juga dikerahkan untuk pengamanan penggusuran. Menurut info dari Ajun Kom. Agus Widodo (Polsek Beji) kurang lebih 100 aparat diturunkan dalam pengamanan ini (reportase Suma UI).

2. Senjata anti huru-hara dan gas air mata juga disiapkan oleh para aparat pengaman penggusuran. Dimana KOMNAS HAM?? Mungkinkah senjata ini akan dipakai untuk melawan para Mahasiswa yang hanya bersenjatakan TOA dan Hati Nurani??

3. Penggusuran terkesan terburu-buru, yang harusnya masa pedagang berakhir pada November 2013 namun tanpa dialog mereka (PT. KAI) melakukan penggusuran secara mendadak tanpa memikirkan relokasi pedagang. Apakah ini "Adil"??

Dimana para elite-elite yang berkoar-koar akan melindungi rakyat kecil?? ketika salah satu pedagang berteriak "Kalian sudah merampas hak hidup anak-anak saya!"

Dimana hati nurani mereka (PT. KAI dan Para Elite Birokrat)?

Mereka dirampas haknya..
Tergusur dan lapar..
bunda relakan darah juang kami..
untuk membebaskan rakyat...

Begitu terpurukkah negeri ini, akankah menjadi Boom bagi negeri kita tercinta ini, kemarahan, ketidakpuasan, penindasan bagi rakyat kecil..

Menunduklah sejenak wahai para elite-elite sombong di "Gedung Megah", lihatlah teriakan-teriakan, jeritan, dan tangisan para rakyat kecil...

Kau makan dari Uang Rakyat, tapi Rakyat makan dengan uangnya sendiri hasil keringat mereka sendiri..

Menunduklah kebawah meskipun sejenak...

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun