Penggusuran para pedagang stasiun hari ini (4/1/2012) dilaksanakan di St. Pondok Cina (Pocin) yang masih terus mendapat perlawanan dari para Mahasiswa terutama Mahasiswa UI yang notabenenya memang berkampus dekat dengan St. Pocin. Sejak pagi mereka sudah melakukan aksi penolakan penggusuran oleh PT. KAI. Namun sedikit menggelitik,
1. Aparat yang dikerahkan lebih banyak, bahkan Polisi Wanita pun juga dikerahkan untuk pengamanan penggusuran. Menurut info dari Ajun Kom. Agus Widodo (Polsek Beji) kurang lebih 100 aparat diturunkan dalam pengamanan ini (reportase Suma UI).
2. Senjata anti huru-hara dan gas air mata juga disiapkan oleh para aparat pengaman penggusuran. Dimana KOMNAS HAM?? Mungkinkah senjata ini akan dipakai untuk melawan para Mahasiswa yang hanya bersenjatakan TOA dan Hati Nurani??
3. Penggusuran terkesan terburu-buru, yang harusnya masa pedagang berakhir pada November 2013 namun tanpa dialog mereka (PT. KAI) melakukan penggusuran secara mendadak tanpa memikirkan relokasi pedagang. Apakah ini "Adil"??
Dimana para elite-elite yang berkoar-koar akan melindungi rakyat kecil?? ketika salah satu pedagang berteriak "Kalian sudah merampas hak hidup anak-anak saya!"
Dimana hati nurani mereka (PT. KAI dan Para Elite Birokrat)?
Mereka dirampas haknya..
Tergusur dan lapar..
bunda relakan darah juang kami..
untuk membebaskan rakyat...
Begitu terpurukkah negeri ini, akankah menjadi Boom bagi negeri kita tercinta ini, kemarahan, ketidakpuasan, penindasan bagi rakyat kecil..
Menunduklah sejenak wahai para elite-elite sombong di "Gedung Megah", lihatlah teriakan-teriakan, jeritan, dan tangisan para rakyat kecil...
Kau makan dari Uang Rakyat, tapi Rakyat makan dengan uangnya sendiri hasil keringat mereka sendiri..
Menunduklah kebawah meskipun sejenak...
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H