Mohon tunggu...
Nani Kusmiyati
Nani Kusmiyati Mohon Tunggu... Guru - English teacher, Trainer, Writer and Woman Navy

I love teaching, writing and reading

Selanjutnya

Tutup

Diary Artikel Utama

Kebaya, Sinjang, dan Cerita Uniknya

24 September 2023   16:42 Diperbarui: 26 September 2023   13:01 726
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi batik. (Sumber: ferrytakesindonesia via kompas.com) 

Sementara sinjang dengan ukuran 2XL dan XL serupa hanya panjangnya yang berbeda.  Akhirnya aku memesan setelan kebaya dan sinjang ukuran XL.

Aku tidak sempat mencoba karena kegiatanku cukup padat menyelesaikan admin untuk wisuda Pasca Sarjana dan libur ke Jawa Timur. 

Seminggu sebelum acara hajatan aku baru mencoba dan ternyata sinjang yang aku terima terlalu kecil untukku. Tanpa pikir panjang sinjang aku bawa ke penjahit. Dua kali permak baru pas dikenakan.

Beberapa temanku yang merasa berbadan langsing segera memermak sinjang yang mereka anggap kebesaran namun malangnya mereka tidak bertemu dengan penjahit yang profesional karena sinjang malahan menjadi terlalu sempit dan akhirnya dipermak ulang. 

Berbagai cerita tentang kebaya dan sinjang yang lucu-lucu. Ada yang terbuka kancing kebayanya pada saat duduk di mobil dan ada yang tidak bisa bernafas karena sinjangnya tidak muat walau sudah dipermak. Namun demikian ketika sampai di tempat acara mereka tampak manis seperti tidak terjadi apa-apa.

Aku sendiri menambahkan bross mutiara air tawar untuk mengaitkan kebaya agar tidak mudah terbuka dan aku juga kenakan shawl (kain kecil panjang) untuk menutupi bagian yang mudah terbuka dan sebagai asesoris kebayaku.

Aku, putraku dan sahabatku memasuki pintu depan Balai Samudra bertemu dengan yang lainnya yang juga mengenakan kebaya warna ungu (lembanyung) dan sinjang putih. 

Kami mengisi buku tamu dan memasuki tempat acara. Putraku mengingatkan aku untuk berhati-hati ketika duduk agar kebaya dan sinjang yang melekat di tubuhku baik-baik saja.

Lagu-lagu pengiring kemeriahan resepsi pernikahan terdengar indah. Tanpa sadar aku menikmati lagu-lagu dan musiknya sambil ikut antrian untuk memberikan ucapan selamat kepada mempelai berdua. 

Aku lihat teman-teman berkebaya lembayung menuju meja-meja makanan yang terhidang. Mereka lebih memilih untuk menikmati makanan dan minuman terlebih dahulu baru kemudian memberikan ucapan selamat. Ketika mereka menyantap makanan mereka sudah lupa dengan cerita kebaya dan sinjang yang mereka kenakan.

Kami larut dengan kemeriahan pesta pernikahan dan menikmati hidangan yang super lezat.  Kebaya, sinjang dan cerita uniknya terlupakan sejenak.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun