Demikian juga ketika aku hendak menggerakkan kedua kakiku keluar dari pintu mobil, berharap sinjang (bahasa jawa dari kain untuk bawahan) tidak sobek atau restleting terkuak.Â
Susahnya punya badan oversize. Sinjang sudah dipermak dua kali baru terasa longgar dan aku bisa leluasa bergerak dan duduk di mobil.
Pengalaman itu juga dialami beberapa sahabatku, baju yang dipesan yang mereka pikir pas masih saja dipermak.Â
Badan untuk ibuk-ibuk seusia denganku sudah semakin melar (gemuk). Beberapa dari mereka sudah berusaha diet mati-matian namun badan tidak kunjung langsing.Â
Aku sendiri tidak pernah diet karena aku takut sakit jika aku tidak disiplin menjalani  diet yang benar. Dengan kegiatan yang padat di depan laptop membuatku jarang berolah raga. Sementara makan nasi masih tetap 3 kali sehari dan masih minum kopi dengan sedikit gula untuk membuatku fokus bekerja.
Kebaya dan sinjang sebenarnya sudah dibagikan satu bulan sebelum acara hajatan bapak bos kami. Kamipun juga sudah pesan sesuai perkiraan ukuran kami masing-masing.Â
Karena beberapa penjual kebaya dan sinjang memiliki standar ukuran yang berbeda-beda maka kebaya dan sinjang tidak pas sesuai harapan.Â
Untuk kebaya sebenarnya tidak begitu bermasalah karena mayoritas sudah cukup ketika fitting. Kami lupa pada saat mencoba atau fitting seharusnya tidak hanya pada saat posisi berdiri namun pada saat posisi duduk juga.
Pertama kali aku memesan ukuran 2XL karena aku tidak yakin dengan setelan kebaya dan sinjang akan pas dengan ukuranku.Â
Aku berubah pikiran karena terdapat informasi tentang besar lingkar dada untuk ukuran XL yang ternyata pas dengan ukuranku.Â