Mohon tunggu...
Safira
Safira Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Hobi menonton film dan mendengarkan musik.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Pesan Rindu kepada Teman Penakluk Malam

6 Oktober 2023   21:34 Diperbarui: 6 Oktober 2023   21:36 132
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Sampai dirumah, Rindu langsung membawa burung hantu yang ia temukan menuju taman belakang. Bundanya juga setuju jika Rindu merawatnya hingga kembali pulih.

"Rindu, jangan lupa dikasih makan sama diobatin dulu luka burung hantunya."

"Siap bunda, makasih udah izinin Rindu merawat Blouwly."

"Blouwly?" ucap ibu Ratih sambil mengerutkan dahinya.

"Hehe, Rindu kasih nama Blouwly buat burung hantunya, bunda."

"Oalah, bunda kira siapa. Oh iya nanti jangan lupa, matiin semua lampu di taman belakang biar Blouwly nyaman."

"Oke bunda." sembari mengacungkan dua jempol ke arah bundanya.

Selesai menyuapi dan mengobati Blouwly, Rindu mengusap kepalanya dengan lembut. Ia juga menemani Blouwly duduk di gazebo taman belakang dengan cahaya terang rembulan. Mereka berdua menatap kearah rembulan dalam kesunyian malam. Tiba-tiba blouwly memecahkan keheningan.  Ia mengeluarkan suara khasnya yang sempat membuat Rindu kaget, sejurus kemudian Rindu tertawa pelan melihat tingkah Blouwly. Ia duduk di pangkuan Rindu sambil memutar-mutar lehernya. Bukannya takut, Rindu malah senang melihatnya.

Sudah 3 bulan, Rindu merawat dan akrab dengan Blouwly. Ia selalu menghabiskan banyak waktunya bersama Blouwly. Tiba saatnya Blouwly dikembalikan ke rumah asalnya. Namun, Rindu bersikeras untuk tetap merawat Blouwly. Mendengar nasihat dari bundanya, akhirnya Rindu luluh dan dengan berat hati ia membawa Blouwly kembali ke hutan dimana ia ditemukan. Di sepanjang perjalanan, Rindu memeluk Blouwly tanpa bosan. Sesampainya di hutan, Rindu tidak langsung melepas Blouwly. Burung hantu kesayangannya itu sangat patuh kepada Rindu, dari bahasa tubuhnya, terlihat jelas bahwa Blouwly juga tidak ingin berjauhan dengannya.

Tepat ketika adzan subuh berkumandang bersamaan dengan dering alarm handphone nya, Rindu terbangun dengan tangan masih memeluk boneka burung hantu pemberian almarhum kakeknya. Tangannya pun terangkat untuk mematikan alarm handphone nya, Rindu tercengang ketika melihat tanggal hari itu, 14 Juli 2022. Ia pun duduk dengan masih memikirkan perihal mimpinya, tak terasa air matanya pun menetes membasahi blouwly, boneka burung hantu berwarna biru kesayangannya.

"Sampai jumpa di hari kita bertemu dan sampai ketemu kembali," batin Rindu seraya tersenyum.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun