Seorang wanita dari Denmark, belajar menggunakan sumpit untuk pertama kalinya di hostel ini. Banyak peziarah asal Eropa yang terkejut dengan budaya banchan (side dish) di makanan korea, di mana selain makanan utama, mereka selalu memberikan beberapa makanan pendamping dengan porsi kecil.Â
Beberapa peziarah saling berbagi cerita tentang alasan mereka melakukan ziarah, dari tantangan untuk diri sendiri, mencari jati diri, sampai lari dari penatnya tekanan hidup sehari-hari.
 Saya pribadi paling terkesan dengan episode 6 di mana interaksi para peziarah sangat hangat dan menyenangkan. Banyak pelajaran hidup yang bisa diambil dari percakapan dalam acara ini.Â
Simon, seorang peziarah dari Inggris, bercerita tentang pertemuannya dengan peziarah lain yang mengajarkan tentang kehidupan. "There are times when life is hard. There are times when life is good. But never forget that life is one full gift." Kalimat sederhana dengan makna yang mendalam.
Korean Hostel in Spain ini memang hanya sebuah reality show. Tapi acara ini menghibur bukan dengan cara prank orang, bukan dengan games atau idol terkenal.Â
Bahkan dari acara ini, kita bisa belajar bahwa perbedaan suku bangsa atau asal daerah, merupakan hal yang indah. Acara ini patut menjadi rekomendasi.Â
Buen Camino!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H