Mohon tunggu...
Siber Jurnalis Muslim
Siber Jurnalis Muslim Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

مَنْ جَدَّ وَجَدَ

Selanjutnya

Tutup

Politik

Kapolri Tidak Netral di Pemilu 2024, Polri: Informasi Tersebut Hoaks

12 Februari 2024   22:48 Diperbarui: 12 Februari 2024   22:50 139
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Foto: Dokumen Pribadi

 Jakarta - Beredar luas di media sosial pernyataan dari Politikus senior Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Prof. Dr. H. KRH. Henry Yosodiningrat, S.H., M.H., terkait dugaan perintah Kapolri kepada Direktur Binmas Polda di seluruh Indonesia untuk mendukung salah satu paslon di Pilpres 2024. Polri merespons serius atas hal ini.

Menurut beberapa sumber, Henry mengklaim bahwa Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo memerintahkan Direktur Binmas di seluruh polda untuk mendukung paslon tertentu dalam sebuah diskusi, yang kemudian menjadi viral.

Menghadapi situasi ini, Henry Yosodiningrat, politisi senior dan pengacara, memutuskan untuk menemui Kabaharkam Polri, Komjen Fadil Imran, di Gedung Baharkam Polri, Mabes Polri, Jakarta Selatan, pada hari Senin (12/2/2024), untuk menjelaskan pernyataannya.

Henry menyatakan, "Saya sengaja datang ke sini untuk menjelaskan terkait pernyataan saya pada tanggal 9 yang lalu, bahwa ada perintah khusus dari Kapolri kepada Direktur Binmas di seluruh polda, dan berita itu menjadi viral."

Henry mengakui bahwa setelah ia mengeluarkan pernyataannya, beberapa Kapolda menghubunginya dan membantah apa yang dikatakannya. Dia juga mengklaim telah memberikan penjelasan lebih lanjut kepada Direktur Binmas Mabes Polri mengenai pernyataannya.

"Dua hari lalu saya dapat telepon dari beberapa Kapolda, tidak perlu saya sebutkan, menyatakan bahwa informasi yang saya sampaikan itu nampaknya salah. Saya bilang kenapa? (Kata dia) Saya sudah cek ke Dirbinmas, tidak pernah ada Dirbinmas diundang oleh Kapolri dan diberi arahan seperti itu," kata pengacara senior ini.

Henry tidak langsung percaya dengan pernyataan Kapolda tersebut karena itu ia memutuskan datang Baharkam Polri. Setelah bertemu dengan Fadil Imran, Henry mengklarifikasi bahwa informasi mengenai arahan Kapolri untuk mendukung paslon tertentu tidak benar.

"Tadi dijelaskan bahwa apa yang beliau (Kapolda) sampaikan lewat telepon itu memang benar adanya gitu, ya, dalam arti tidak pernah ada arahan dari Kapolri, itu saja," tambahnya.

"Sebenarnya simpel aja, kalau saya punya komunikasi dengan Pak Kapolri mungkin saya bisa langsung telepon seketika mendapatkan info itu (tapi tidak punya kontaknya)," ucap dia.

Henry menegaskan bahwa kedatangannya ke Baharkam Polri adalah inisiatif pribadi karena kecemasannya terhadap informasi yang dia terima melalui grup WhatsApp.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun